Kehadiran pendidikan agama Islam merupakan simbol dari upaya perjuangan mendamaikan segala perbedaan yang ada di Indonesia dengan membangun karakter generasi muda yang berakhlak mulia. Berikut adalah peran pendidikan agama Islam dalam mencapai kerukunan umat beragama di Indonesia: Yang Pertama, membentuk insan yang percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, kita memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi keimanan dan ketaqwaan setiap saat. Kehadiran pendidikan agama Islam di Indonesia mendukung kreativitas tersebut. Guru membantu siswa lebih memahami sifat Tuhan mereka dan lebih takut akan larangan Tuhan mereka, dan menikmati mengikuti perintah-perintah-Nya. Dengan berkembangnya budaya takut akan larangan Tuhan akan tercipta karakter masyarakat nasional yang menjunjung tinggi prinsip ketuhanan. Budaya-budaya tersebut tentu saja diperoleh masyarakat dari pengajaran agama Islam di sekolah-sekolah, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta dari majelis taklim di luar instansi pendidikan. Yang kedua, membentuk warga negara menjadi baik sekaligus umat yang taat menjalankan agamanya masing-masing kepribadian warga negara yang seimbang antara nasionalisme dan agama tentunya harus terus dikembangkan. keseimbangan dua kepribadian ini dalam diri manusia akan membawa keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Islam adalah agama yang mengajarkan untuk selalu menghargai perbedaan yang ada, agar tercipta lingkungan kerukunan antar umat beragama. Yang ketiga, memberikan pedoman sikap toleransi antar umat beragama kepada masyarakat luas Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, mengajarkan kepada setiap umatnya untuk memiliki sikap toleransi. Tercermin pada perilakunya seperti contoh menghormati hak-hak orang lain termasuk dalam agama yang dianut orang lain. Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 13, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan bersuku-suku dan bernegara agar manusia nantinya saling mengenal, hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang membawa kedamaian bagi seluruh umat beragama di dunia. Yang keempat, menjadikan sikap toleransi sebagai.salah satu bentuk upaya menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia dengan menghindari perpecahan antar umat beragama. Sebagai negara yang majemuk dengan banyak perbedaan, masyarakat Indonesia harus memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap perbedaan. Karena hanya dengan demikian kedaulatan suatu negara bisa terjaga dengan baik. Dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan Islam dan Pendidikan Agama di  sekolah akan memadukan pengetahuan tentang pentingnya menjaga persatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bagaimana mewujudkan atau mewujudkannya dalam konteks keagamaan.
Untuk itu, dinamika kehidupan beragama di Indonesia yang pluralistik memiliki nilai- nilai yang harmonis. Nilai-nilai kerukunan itu penting ditanamkan sejak dini, sehingga membawa kerukunan antar umat beragama yang kuat. Kerukunan umat beragama itu perlu diperkuat oleh lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah, karena itulah cara utama untuk memahami agama  kepada siswa.
KESIMPULAN
Â
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman baik dari agama maupun budaya. Masalah yang sering menjadi alasan adalah adanya ketidaksesuaian pemahaman antara agama dan budaya dalam kalangan masyarakat. Intolerasi merupakan suatu sikap penyimpangan dalam bentuk tidak menghargai atau menghormati terhadap suatu perbedaan dan keanekaragaman yang ada dalam lingkungannya.
Intoleransi beragama menjadi fokus perhatian. Secara umum, konflik dan kekerasan fisik antara dan di dalam umat relatif sedikit, tetapi trennya meningkat. Tanda-tanda peningkatan yang signifikan adalah kekerasan mental berupa ujaran kebencian, keyakinan agama yang salah, dan penghinaan terhadap tokoh dan simbol agama.
Toleransi dalam kehidupan beragama harus dipahami sebagai bentuk pengakuan terhadap keberadaan agama-agama selain yang dianutnya dalam segala bentuk sistem dan tata cara peribadatan, serta kebebasan menjalankan keyakinan masing-masing agama tanpa berbenturan. dalam kehidupan sosial karena perbedaan keyakinan.
Kehadiran pendidikan agama Islam merupakan simbol dari upaya perjuangan mendamaikan segala perbedaan yang ada di Indonesia dengan membangun karakter generasi muda yang berakhlak mulia. Perkembangan mata pelajaran PAI dari perspektif kerukunan umat beragama menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam selalu adaptif dengan lingkungan masyarakat dan melihat ke masa depan. Karena praktik pendidikan harus relevan dengan perkembangan masyarakat, teori pendidikan harus didasarkan pada visi kehidupan mereka yang terlibat.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Casram. 2016. Membangun Sikap Toleransi Beragama Dalam Masyarakat Plural. Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya 1, no. 2 (August 23, 2016).