Selain itu didapati penyebab intoleransi agama dan budaya ialah factor pendidikan khususnya pendidikan islam. Maka dari itu peran pendidikan islam sangatlah berpengaruh terhadap intoleransi agama dan budaya. Pada dasarnya pendidikan islam bertujuan untuk membentuk siswa memilki sifat yang berkarakter, yang selalu taat kepada Tuhan yang maha Esa, bersikap mulia, toleransi, serta saling menghargai. Dan saat ini diharapkan para generasi muda memiliki sifat yang berkarakter sehingga menjadi actor ataupun pelopr dalam membangun kehidupan masyarakat yang rukun, damai ditangah perbedaan budaya, suku dan agama berdasarkan nilai nilai yang terkandung dalam agam islam. Jika hal itu ditekankan kepada para generasi muda maka permasalahan intoleransi agama dan budaya semakin menurun.
METODOLOGI
Â
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang digunakan untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan mendapatkan data yang objektif. Menurut Sugiyono1 metode penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubahnya menjadi entitas-entitas kuantitatif2 Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Â
Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan proses pembentukan dan pengembangan individu dari bagian jiwa maupun jasad yang dapat berpegaruh pada perubahan  perilaku atau watak sebagai sarana untuk mendewasakan melalui proses pembelajaran dan pelatiihan. Sebagaimana yang tercatu dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan, yang mengatakan bahwa pendidikan merupakan sutu usaha terencana dengan sadar untuk merealisasikan wujud pembeljaran agar peserta didik dapat aktif membangun potensinya sesuai tujuan pendidikan baik dalam aspek pengetahuan, social, keagamaan, maupun keterampilan yag akan dikembengkan dlm lingkup masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara, bpak pedididikan Nasional berpendapat bahwa pedidikan adalah kewajiban dalam hidup yang tumbuh dari dalam diri manusia sebagai kodrat dalam proses perkembanga potesi dan pola pikir manusia untuk mencapai tujuan hidup. Â Berdsarkan beberapa pengertian diatas dapat dirumuskan bahwa pediidkan perupakan alat untuk mencapai tujuan dalam keidupan manusia yang wajib diberikan untuk menggali potensi baik dari bidang kepribadian emosional maupun pengetahuan dan keterampilan yang dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dan perwatakan dan dapat membentuk diri manusia. Pendidikan islam tidak lepas dari istilah Tarbiyah, Ta'lim, dan Ta'dib. Dari ketiga istilah tersebut berasal dari konsep yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda. Tarbiyah diartikan sebagai suatu proses usaha mendewasakan manusia dengan penyalura ilmu pengetahun dari pendidik (rabbani) kepada peserta didik sebagai proses mendidik dalam segala bidang kehidupan. Ta'lim daam Al-Qur'an diakai sebagai pengajaran, dalam artian manusia diajarkan apa yang tidak diketahuinya yang berasal dari sumbernya ilmu yaitu Allah.