Mohon tunggu...
Ayi Laily Mahfudloh
Ayi Laily Mahfudloh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Ingin memberikan suatu hal yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan Islam di Tengah Intoleransi Agama dan Budaya

20 Juli 2023   20:49 Diperbarui: 20 Juli 2023   21:03 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sedangkan Ta'dib dimaksudkan sopan santun atau akhlak, dalam hal ini pendidikan islam memiliki makna sebagai pembentuk karakter dan etika dalam kepribadian berperilaku.

Berbagai definisi istilah diats dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam merupakan pembimbig perkembangan potensi manusia melalui imu pegetahuan dengan landasan iman dan takwa kepada Tuhan berdasarkan Al-Qur'an dan hadis serta dasar hukum islam dengan tujuan membentuk karakter dan akhlak kepribadian manusia. Karakter sebagai pembentuk diri manusia yang memiliki dasar pokok dalam berperilaku, terwujud sebagai identitas yang melekat dan menjadi bawaan baik terlihat secara lahir maupun batin. Kepribadian seseorang dapat dilihat dari karakter yang dimilikinya, dan hal tersebut dapa berubah sesuai kondisi mpaun pengaruh lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan memeberi arahan dan membetuk karakter manusia melalui pendidikan karakter dan pengembangan potensi, sehingga individu memiliki kemampuan secara terlatih dan terdidik.

Intoleransi Agama dan Budaya

 

Intolerasi merupakan suatu sikap penyimpangan dalam bentuk tidak menghargai atau menghormati terhadap suatu perbedaan dan keanekaragaman yang ada dalam lingkungannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) intoleransi adalah sikap tidak peduli, tidak tenggang rasa terhadap sesuau yang bertentangan atau berbeda dengan pendapat atau diri sendiri.

Indoesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman baik dari agama maupun budaya. Masalah yang sering menjadi alasan adalah adanya ketidaksesuaian pemahaman antara agama dan budaya dalam kalangan masyarakat. Agama merupakan suatu siste peghubung atara manusia dengan Tuhannya melalui ajaran-ajaran yang ada didalamnya yang telah diyakini utuk mencapai kebahagiaan da keselmatan sebagai tujuan kehidupan. Setiap manusia memiliki agama yang harus diyakini dan dipegang teguh sesuai kepercayaan yang dianutnya baik dalam berhubungan dengan Tuhannya maupun dengan sesama manusia. Begitu halnya dengan budaya yang merupakan salah satu perwujudan kebiasaan agama dalam kalangan masyarakat. Budaya merupakan pembentuk identitas suatu kelompok masayarakat yang melekat dan dilaksanakan secara turun temurun. Budaya berhubungan erat dengan pola pikir dan akal budi manusia, karea budaya berpera sebagai pengatur pola hidup perkembangan masayarakat yang akan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya sesuai perkembagan zaman.

Agama dan budaya merupakan dua hal erat yang menjadi pendoman dan ciri khas suatu masyarakat yang terbentuk karena proses pembiasaan dan keturunan. Kedua hal tersebut sudah menjadi keyakinan dan tradisi yang melekat pada kepribadian suatu kelompok, sehingga akan menjadi hal yang sensitif jika disalah artikan maupun ditentang oleh kelompok lain.

Bedasarakan teori pemaran diatas dapat disimpulkan bahwa agama dan budaya merupakan aset vital dalam kalangan masyarakat. Intoleransi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja disebabkan kesalapahaman atara perbedaan cara pandang dan pengetahuan tentang pendapat yang dipahami oleh suatu masayarakat dalam mengaplikasikna doktrin agama dan budayanya. Dengan kenekaragaman yang ada maka perlu adanya sikap toleransi dan penanaman indikator kebinekaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Peran Pendidikan Islam di Lingkup Masyarakat Intoleran

 

Indonesia adalah negara yang beragam dengan budaya, suku, dan agama yang berbeda. Keanekaragaman adalah kekayaan dan modal sosial, politik dan spiritual, yang bila dikelola dengan baik, dapat membantu memajukan bangsa dan negara. Di sisi lain, jika tidak dikelola dengan hati-hati, pluralisme dapat menimbulkan perpecahan dan menimbulkan berbagai tindakan kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun