Mereka meletakkan HP di atas meja, menunggu pesan masuk. Saling tatap, tak banyak bicara. Merasakan keheningan, bahkan suara detak jantung mereka seperti terdengar.
Serombongan anak-anak muda masuk, lima orang. Tangan Arok dan Dedes langsung turun ke bawah meja. Di saat bersamaan kedua HP mereka ada bunyi notifikasi.Â
Mungkin ini.
Bersamaan pula Arok dan Dedes membuka HP-nya. Pada masing-masing HP mereka ada pesan singkat: Orang ini! Dan sebuah foto. Di HP Arok ada foto Dedes, sedang di HP Dedes ada foto Arok. Mereka terkejut, seakan tak percaya. Reflek mereka saling menodongkan pistol.
Terdengar ledakan. Sosok tubuh tersungkur di meja kafe dengan kepala berlubang. Meja kafe bersimbah darah.
***
Lebakwana, Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H