Siapa yang akan menjadi targetnya?
Dan yang membuat Arok terkejut ada ... Dedes? Dedes juga sebenarnya mendapat order seperti Arok. Uang sudah ditransfer, target belum diketahui, dan disuruh pergi ke kafe. Nanti akan diberi tahu.
Arok dan Dedes sudah saling menduga bahwa mereka masing-masing mendapat order di tempat sama. Apakah target mereka sama? Begitu berbahayakah orang itu hingga Arok dan Dedes diutus secara bersamaan?
Mereka bertatapan kikuk, masih sempat saling senyum. Duduk berhadapan.
"Aku kurang suka dengan situasi seperti ini," kata Arok.
"Sama," jawab Dedes.
Seorang pelayan perempuan mendekati, lengannya penuh tato. Ia menanyakan apa minuman yang akan dipesan.Â
Arok waspada. Kulit Dedes menegang, reflek tangannya turun ke bawah meja.
"Espresso," suara Arok sambil lalu.
"Capuccino." Dedes.
Mereka menghembuskan napas pelan setelah pelayan itu pergi.