Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Aku Suka Caramu Memandang Kereta di Kejauhan

28 Mei 2024   19:56 Diperbarui: 29 Mei 2024   00:01 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang memandang jauh di stasiun kereta. Foto oleh Michael Noel/ pexels 

Kurasa aku sedang jatuh cinta. Cinta pertama, padamu.

Sebutlah ini kejadian yang tiba-tiba. Aku tak mengenalmu, tak tahu namamu. Aku tahu tentang dirimu dalam sebuah perjumpaan sangat biasa. Semua orang mungkin pernah mengalami. Bertemu di jalan, stasiun kereta, terminal, atau di tempat-tempat yang sering kita lalui.

Namun, seberapa kemungkinannya bertemu orang yang sama, di tempat yang sama? Sangat kecil. Kalaupun toh bertemu, mungkin sekadar saling tatap sebentar. Sedikit senyum. Atau ber-"hai", mengucap sepatah dua patah kata. Lalu kita ditenggelamkan oleh kesibukan masing-masing. Esok kita bertemu lagi orang yang berbeda.

Tapi dirimu lain. Beberapa kali aku melihatmu saat aku akan berangkat kerja. Di stasiun ketika kau menunggu kedatangan kereta. Entah kenapa, aku suka caramu memandang jauh saat kereta akan memasuki stasiun. Ada keindahan yang asing yang sebelumnya tak pernah kutemui.

Aku seperti terhisap, lama memperhatikan dirimu. Sayangnya itu terhenti oleh gemuruh kereta dan orang-orang keluar-masuk gerbong.

***

Barangkali itu awal yang biasa. Tapi untuk dirimu ada pengecualian. Aku seperti menunggu momen-momen itu berulang. Ada rasa berdebar, juga penasaran. Terbawa hingga ke rumah. Kurasa, aku sedang jatuh cinta. Tentu ini tak dapat dibiarkan begitu saja.

Tapi bagaimana caranya?

Pada suatu kesempatan aku memberanikan diri. Situasinya saat kau menunggu kereta, seperti biasa, kau memandang jauh ke arah kedatangan kereta.

Aku menghampirimu. Membentangkan kertas karton kecil di hadapanmu, yang memang sudah dipersiapkan. Ada tulisannya: Aku, Dick. Namamu siapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun