Perasaanku seperti teraduk. Ingin rasanya aku menghambur keluar, dan menuju rumahmu. Berdiri di halaman, memintamu untuk bersama lagi memulai cerita baru. Tapi urung kulakukan. Lagi, untuk apa?Â
Aku juga tak membuka nomer WA-mu. Biasanya kau sudah tertidur. Yang sebenarnya aku takut kau sedang online, entah berbicara dengan siapa. Aku khawatir mendadak cemburu.Â
Kereta perlahan berangkat.Â
Sebagian besar penumpang tertidur. Sedikit yang jaga, entah berbincang pelan dengan sebangkunya atau sedang membuka hp.Â
Aku sendiri memasukkan headset ke dalam telingaku. Suara Ebiet G Ade mengetuk lembut gendang telingaku.Â
"... Apakah ada bedanya, ketika kita bertemu dan saat kita berpisah. Sama-sama nikmat ...." Â 3)
Adakah engkau mendengar?Â
***
Lebakwana, September 2021Â
Catatan.Â
1). Dikutip dari puisi Bermain Petak Umpet karya M Aan Mansyur.Â
2). Dikutip dari puisi Suatu Hari Aku Hanya Akan Mengenangmu karya Syahrul Chelsky.Â