Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengenang Patah Hati

17 September 2021   21:18 Diperbarui: 17 September 2021   21:26 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Gambar oleh Marcy/ weheartit.com via Pinterest 

Perasaanku seperti teraduk. Ingin rasanya aku menghambur keluar, dan menuju rumahmu. Berdiri di halaman, memintamu untuk bersama lagi memulai cerita baru. Tapi urung kulakukan. Lagi, untuk apa? 

Aku juga tak membuka nomer WA-mu. Biasanya kau sudah tertidur. Yang sebenarnya aku takut kau sedang online, entah berbicara dengan siapa. Aku khawatir mendadak cemburu. 

Kereta perlahan berangkat. 

Sebagian besar penumpang tertidur. Sedikit yang jaga, entah berbincang pelan dengan sebangkunya atau sedang membuka hp. 

Aku sendiri memasukkan headset ke dalam telingaku. Suara Ebiet G Ade mengetuk lembut gendang telingaku. 

"... Apakah ada bedanya, ketika kita bertemu dan saat kita berpisah. Sama-sama nikmat ...."  3)

Adakah engkau mendengar? 

***

Lebakwana, September 2021 

Catatan. 

1). Dikutip dari puisi Bermain Petak Umpet karya M Aan Mansyur. 

2). Dikutip dari puisi Suatu Hari Aku Hanya Akan Mengenangmu karya Syahrul Chelsky. 

3). Lirik dari lagu Apakah Ada Bedanya; Ebiet G Ade. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun