Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Menembus Ruang dan Waktu

8 Februari 2020   00:05 Diperbarui: 8 Februari 2020   00:14 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com.

"Jangan!" saran pamannya. "Dia Direktur Keuangan. Bukan sekadar direktur, pengaruhnya lebih besar dibanding Pak Danu, Direktur Utama. Mbak Kasih adalah anak dari pemilik perusahaan ini. Dia memang tengah dipersiapkan untuk menggantikan Pak Danu. 

"Jadi kubur saja angan-angan kamu. Mbak Kasih bukan kelasnya kita," pamannya tertawa pelan. 

Hary sendiri memang tak ingin berharap terlalu jauh. Bisa bekerja saja ia sudah merasa bersyukur. Tapi keseharian Kasih memang membuat Hary memberi perhatian lebih. 

Kasih yang selalu ramah kepada siapa saja, tak memposisikan bahwa ia adalah anak dari pemilik perusahaan, hingga semua karyawan senang sekaligus segan dengan dirinya. Kasih juga yang menyapa terlebih dahulu kepada Hary. 

"Karyawan baru ya, Mas?" sapa Kasih. 

"Ya, Bu."

"Siapa namanya?"

"Hary, Bu."

"Oo..., nggak usah manggil 'bu', panggil aja 'mbak''," Kasih tersenyum. 

"Ya, Bu, eh..., Mbak...."

Kembali Kasih tersenyum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun