Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekarang di Sana, di Sini Dulu (1)

11 September 2024   05:53 Diperbarui: 11 September 2024   08:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di teras, kursi empuk, sofa, pemandangan,
hutan, udara segar.
langit biru tersenyum seru padaku.


katanya dia bisa melihat dirinya sendiri di dalam kuburnya.
tanah liat merah, basah, dingin, tidak bisa bergerak.
akan tetapi, ketika aku membungkusnya dengan selimut,
dia bilang mungkin dia akan hidup.


apakah kau tidak mendapatkan itu dari transfusi darah?
tanya mariama.


sepanjang sore berfoto bersama
di antara kembang tempuyung.
mariamam mencuri umbi
untuk ditanam di halaman belakangnya sendiri,
rumah masa kecilnya.

membenci apa pun yang bukan saat itu.

perasaan kehilangan seperti statis tak mau pergi,
kata penyiar di radio.


menyajikan sambal matah untuk tamunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun