Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 18)

21 November 2022   16:00 Diperbarui: 21 November 2022   15:59 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Apa itu?"

Rahang Zaki mengeras. "Seekor hiu... dan dilihat dari ukurannya, aku yakin itu adalah hiu putih raksasa!"

Tiwi menutup mulutku dengan tangan untuk menahan teriakan. Hanya satu kata yang terlintas di kepalanya: pantai. Yang dia inginkan hanyalah merasakan tanah kering di bawah kakinya lagi.

"Aku harus segera keluar dari sini." Dia melesat dengan tendangan vertikal dan pukulan hand-over-hand yang cepat.

"Tiwi, pelan-pelan!" teriak Miko.

"Tapi itu... itu hiu aneh! " teriak gadis itu. Jantungku berdebar kencang.

Zaki menyusul di sampingnya. "Berenangnya tenang aja, Neng. Lu mau si Jaws ngira lu ikan makan malam dia yang manggil , 'Ini gue, dinner lu, Jaws. Come and take me."

Perut Tiwi langsung mules kontak dengan pikiran yang menakutkan itu.

"Kita jangan ngundang si Jaws untuk makan malam," kata Zaki.

Tiwi memperlambat gerakan lengan dan kakinya, mengendalikan setiap gerakan saat menuju pantai.

"Guys, gue rasa, sih, undangan makan malam udah diterima Jaws," terdengar suara Miko dari belakangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun