Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 15)

16 November 2022   19:00 Diperbarui: 16 November 2022   19:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa menit berlalu sebelum Miko muncul dengan napas terengah-engah. Menghembuskan napas lega, Tiwi memeluknya dan bersandar nyaman di pelukannya.

Miko mengatur napasnya. Matanya yang hijau zamrud melotot di bawah rambut pirangnya yang acak-acakan.

Tiwi menatapnya sambil bertanya, "Seperti apa di bawah sana?"

"Gue Cuma bisa bilang ... wow! Airnya jernih banget. Gue udah lihat semuanya---semuanya! Ada ikan tropis, batu melengkung, hamparan karang yang menakjubkan, dan---"

Zaki tertawa. "Pelan-pelan, pelan-pelan. Lu ngomong kayak dikejar setan."

Tiwi senang melihat Miko begitu bersemangat, terutama karena cowok itu telah berhasil menemukan jalan keluar.

"Kedengarannya bagus."

Miko memamerkan senyum khasnya. "Bagus? Luar biasa! Ada warna di bawah sana yang bahkan belum pernah ditemukan oleh Crayola! Dan ada banyak jenis ikan yang belum pernah gue lihat sebelumnya dalam hidup gue."

Dia meremas tangan Tiwi dan menepuk bahu Zaki. "Let's go, guys. Gue sampai ke lubang dua menit. Ada kantong udara di tengah jalan kalau kalian membutuhkannya. "

Tiwi menggenggam tangannya erat. "Apa kamu yakin? Aku hanya bisa menahan nafasku sebentar. Bagaimana jika aku pingsan?"

Miko menyeringai. "Hmm. Kalau begitu, gue yang membawa lu ke dqarat dan ngasih CPR."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun