Dan tentu saja, tentang Hari Puisi Sedunia itu sendiri.
Pada Hari Puisi Bumi, Mengenang yang Telah Pergi
aku tak ingin bicara diksi kata
yang manis beragi dituduh terpenjara
kubiarkan palsumu cukup lama
lanjutlah, puaskan syahwatmu selama kau suka
hari yang entah mengapa menjadi puisi bumi
ku mencipta hening untuk yang telah pergi
ruh mereka yang tlah merasuki-
jiwa pembunuh sepi terbunuh sunyi
aku tak sudi berkelindan kusut intrik
teriak galak muncrat dahak isu politik
nyatanya semua retorika kini berbalik
kalau logika masih jalan, silakan berpolemik
setanggal ini, hari puisi bumi deklarasinya
bagiku setiap hari sama saja seperti cinta
yang tak terbatas waktu ruang matra
maka aku mengenang yang pernah fana
para penemu, penggagas ilmu logika
derai pikiran filsafat simpang peristiwa
nyanyian musim tarian angin seniman kelana
pekik hasrat perlawanan untuk merdeka
pada hari puisi bumi,
berikan hening untuk yang pergi
Bandung , 21 Maret 2016
***
Hari ini, untuk memperingati Hari Puisi Sedunia 2022, aku mempublikasikan beberapa puisi. Belum pernah sebelumnya aku begini, tapi sungguh tak mengapa.
Bandung, 21 Maret 2022