Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Makna Hari Puisi Sedunia bagi Penyair Majenun

21 Maret 2022   22:00 Diperbarui: 22 Maret 2022   07:11 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Siapa Penyair Majenun? Aku tunjuk dada.

Seorang sohibah-semoga diampuni dosa dan kesalahannya dan diterima amal salihahnya-yang memberiku gelar kehormatan itu.

Sebab musababnya, sebagai pujangga amatir dua dekade silam-mainku di friendster dan beberapa media yang kini tak jelas ke mana rimbanya-aku suka bergenit-genit mentel dengan diksi dan syair layaknya Qais tergila-gila mendambakan Layla binti Mahdi.

Aku tak ingat puisiku yang mana yang membuatnya mengambil kesimpulan bahwa derajatkan setara dengan Qais bin al-Mulawwah, tapi aku bisa mengingat satu puisiku yang paling gila.

Licentia Poetica

Akulah kelana kembara membran sepuluh
butir cahaya jelajah hujung rekata terjauh
gunung ganang bukit bukau lembah jurang palung terdalam
masa depan sejangkau kisaran kaukab silam

Akulah hukama pelontar simpulan soal
jangat liat tak terpanggang surya sepenggal
jadam pengelam perak raksa pemudar swarna
jentera pengungkit daya bahtera arung telaga

Akulah raga wadah rapuh kelambur terkikis waktu
terkatah retak berkeping terbantun layu
penampil bungkus mahal asalnya cuai
rupa gergasi gandarwa ketilik kurcaci katai

Akulah ruh atma sukma jiwa nyawa
terkungkung gores kalam melanglang mara
merejah tirai buram selaput kabut
merejuk tinggi bertembung tautan maut

di sinilah seharusnya markah buka kurung
karena serupa lagu ini patutnya refrain
seperti susastrawan menoreh masnawi
serupa sutradara mengarah stambul
bagai pujangga lama mencipta kakawin
laksana pelukis meniup senja merah jingga
mirip perupa menyodet urat galih jati belanda
jika ada kurung buka seyogyanya hadirkan kurung tutup
jika dan hanya jika kurawal belum termaktub

Akulah subpartikel meson laju mengabai sinar
supernova kerdil putih lubang hitam pulsar
mutantis mutandis mobile in mobilus cogito ergo sum
tempus fugit multiversal conundruum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun