Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Angin Padang Pasir

21 Juni 2019   15:01 Diperbarui: 23 Juni 2019   01:27 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia tertawa kecil, tawa renyah yang merdu. Pria itu merasa senang ketika mendengarnya tertawa.

"Aaah!" dia berteriak, "Aaaah! Padang pasir akhirnya bisa membuatku meledak."

Pria itu berbalik dan melihat bahwa dia berputar-putar, lengannya terbentang, wajahnya menantang langit. Pria itu memperhatikannya berputar dan berputar, semakin cepat dan takjub karena dia tak kehilangan keseimbangan

"Dan kemudian secuil dirimu terbawa angin padang pasir," kata pria itu.

Dia berhenti berputar dan perlahan memiringkan wajahnya untuk menatap pria itu. Seringainya selebar kawah Gunung Bromo.

"Lalu," katanya lirih, "sepotong kecilku terbawa angin padang pasir."

TAMAT

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun