Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Drama

Menilai Karya Sendiri, Mungkinkah? (Babak I)

30 Maret 2016   20:51 Diperbarui: 1 April 2016   19:24 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PM
(getuk, eh…getun) Oke, oke. Sekarang yang terakhir, 'Merindu Tanpa Malu'. Kalau yang ini paten punya, Juri Yang Mulia.

Terinspirasi puisi mbak Riris yang cantik, dari buku yang baru terbit. Ceritanya puitis, melankolis, dramatis, mistis—

JM
 Gagal total.

PM
(getun tingkat dewa) Hadoooh! Gagalnya di mana, JURI YANG MUUULIAAA?

JM
(kalem) Puisi yang menginspirasi aslinya tentang rindu menjadi yang begitu dalam, indah. Lha, sama lu yang rindu kok arwah? Udah arwahnya datang jauh-jauh dari dasar Laut Utara, ditolak pula!

Lu baca nggak, komentar orang-orang? Cuma satu—atau dua pembaca—yang mengerti kalau yang datang adalah arwah penasaran. Berarti ‘pesan’ cerita lu nggak menjangkau semua pembaca. Atau pembaca tidak baca sama sekali, tapi komentar karena kasihan.

Sudah. Nanti kita bahas karya-karya lu minggu-minggu berikutnya. Kasih kesempatan penonton untuk buang hadas atau membeli minuman yang dijual sponsor di booth sebelah pentas. Nanti ada doorprize berhadiah gawai rakitan lokal, kan? Makanya penonton jangan pulang sebelum sandiwara kenthir ini berakhir.

(PM bangkit dari kursi dengan mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi, dan melangkah turun dari panggung. JM menghilang dari cermin.)

 

LIGHT OFF

 

Bandung, 30 Maret 2016

 

BERSAMBUNG

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun