JM
 Enak aja. Panggil gue ‘Juri Yang Mulia’!
PM
 Oke, deh. Juri Yang Mulia, aku mau komplen—
JM
(menggoyangkan jari telunjuk tanda ‘tidak’) Keputusan Dewan Juri tidak bisa diganggu gugat. Titik.
PM
(mengangkat kedua tangan layaknya berdoa) Mengapa oh, mengapa?
JM
(nyanyi) Karena merusak pikiran….
PM
 Aku ‘kan ikut event dan semuanya sesuai dengan persyaratan. Mengapa karya-karyaku tidak dianggap?
JM
 Karya-karya lu tidak dinilai karena lu juga juri, guob….bilangin sama nyak, ntar!
PM
(manyun) Oke! Oke! Tapi ‘seandainya’ aku bukan juri, apakah karya-karyaku layak menang?
JM
 Jiaaah! Ngeyel….
Lu serius?
PM
 Tentu, dong! Kalo nggak ngapain aku ngomong sama kamu yang cuma bayangan cermin?