Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketemu Marni

5 Oktober 2020   15:03 Diperbarui: 5 Oktober 2020   22:29 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Pixabay.com


Sore hari yang cukup cerah. Sore hari yang memang ada jadwal pekerjaan yang harus saya jalankan. Sore hari yang memang sudah membuat kesepakatan dengan seseorang, untuk mengantarnya ke salah satu destinasi yang bernama kota sukabumi.

Oh ya, profesi saya adalah seorang sopir di satu tempat jasa travel. Baik itu untuk kebutuhan dalam kota, luar kota, bahkan bisa juga lintas provinsi. Menyenangkan sih, meski terkadang ada situasi-situasi yang diluar keinginan juga perkiraan.

Tepat pukul lima sore, rencana perjalanan Bandung-Sukabumi. Hanya tinggal menunggu calon penumpangnya saja datang ke tempat ini, sesuai kesepakatan kami, lalu menuju ke kota sukabumi akan langsung kami lakoni.

"Boy, siap-siap ya jam lima sore. Jadi berangkat ke sukabumi." Bos saya yang bilang.

"Baiklah bos, ready to go." Jawab saya yang sok British.

"Baiklah Boy, perpecto!" Ujar bos saya, yang sok Italiano.

Tak mesti menunggu lama, datang juga sang idola. Eh, maksud saya seseorang itu, yang mau ke sukabumi. Cantik, muda, menarik, tapi mohon maaf... tidak seksi, kan bukan mau jalan-jalan ke tempat hiburan.

"Sore cantik! Eh maaf, selamat sore maksudnya. Ibu kan yang mau ke sukabumi sore ini." Tanya saya dengan nada suara yang saya pelankan secukupnya.

"Iya Mas, betul. Tapi jangan panggil saya Ibu dong, saya masih muda lho Mas." Jawabnya, dengan suara yang cukup pelan juga.

"Oh ya, maaf-maaf. Tapi... jangan panggil saya Mas ah, panggil bapak saja. Saya sudah bapak-bapak lho."

"Asyik nih! Sok akrab, sok lucu. Seru juga, menarik." Nona cantik kembali berceloteh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun