"Baiklah Boy. Oh ya, i will survive judul lagu The Cake itu kan ya?"
"Hehehe, iya sih bos. Anda benar!" Jawab saya berikutnya. Kami berdua tertawa secukupnya, sesuai takarannya. Lalu perjalanan menuju sukabumi siap ditunaikan, dengan dia nona cantik bernama Desy yang tidak ada Ratna nya.
Perjalanan dimulai, hanya berdua, saya dan Desy. Sepanjang perjalanan, cukup banyak hal yang kami berdua perbincangkan. Durasi sekitar empat jam perjalanan, tidak terasa terlalu lama, dan akhirnya kami berdua tiba di tempat yang jadi tujuan pemberhentian.
"Alhamdulillah, sampai juga kita. Ayo pak Boy, ikut masuk saja." Ajak Desy.
"Nggak ah, saya tunggu disini saja. Sekalian terlelap sebentar, kan kita nggak nginap."Â Jawab saya.
Berangkat jam lima sore, sekitar jam sembilan malam sampai ke tujuan, dan rencananya kurang lebih jam 11 malam, kami akan langsung pulang lagi ke Bandung.
Saya lebih memilih istirahat di mobil, karena seorang driver kan harus fit. Masa nyetir mobil sambil ngantuk-ngantuk, bawa customer pula. Seseorang yang cantik dan muda pula yang saya bawa dan temani, harus dijaga baik-baik dong tentunya.
"Pak Boy, bangun sebentar."Â Ada suara yang memanggil, ada tangan yang menyentuh dan menggerakkan salah satu bagian tubuh saya.
"Eh maaf-maaf, nyenyak tidurnya."
"Nggak apa-apa pak Boy. Saya cuma mau bilang, pak Boy jadinya pulang sendiri ke bandung. Saudara saya nggak mau sendirian, dia lagi butuh saya. Dia kehilangan calon istrinya, dia masih shock dan butuh seseorang berada di dekatnya. Sorry ya pak, jadi sendirian balik ke Bandung."
"Oh ya, baiklah."Â Jawab saya yang secukupnya.