Meskipun Anda ngotot "Saya mau ke Palestina, bukan Israel!", tetap saja, visa yang Anda butuhkan adalah Israel, walaupun itu tidak tertempel di paspor.
Sampai di sana pasti akan bingung ketika Anda berkelana antar kota yang sebenarnya adalah wilayah Palestina. Contohnya dari Selatan ke Utara, sedikit-sedikit ketemu checkpoint. Pemeriksaan keamanan lagi dan lagi oleh pasukan Israel, padahal di google map Anda masih di dalam area West Bank.
Kebingungan lain ketika melihat bendara Israel berkibar di area pemukiman di dalam West Bank. Sampai bertanya, Ini masih Palestina bukan sih?
Pada akhirnya kita sadar, Bahwa Palestina bentuknya sudah seperti ini:
Bukan yang ini:
Tapi coba lihat kini, bukan kedaulatan dan kebebasan yang dimiliki pihak Palestina. Sehingga wajar kalau ada yang bilang Palestina sedang dijajah.
Baca juga: Yerusalem dan Eksistensi Palestina yang Semakin Pudar
Dalam proposal Middle East Peace Plan tergambar peta masa depan yang ditawarkan Trump dan Netanyahu. Peta tersebut berjudul "Vision for Peace Conceptual Map" yang terbagi menjadi dua versi:Â The State of Israel, dan A Future State of Palestine.
Kemudian Tepi Barat dan Gaza juga akan dihubungkan dengan jalan bawah tanah yang sangat panjang! Sehingga, Palestina yang terpecah dan terbagi dalam 3 area otoritas keamanan seperti peta awal di atas, semuanya akan terhubung.
Tidak ada lagi checkpoint yang melelahkan antar kota dan masyarakat Gaza yang kini terisolasi bisa bebas melakukan traveling ke West Bank, ataupun sebaliknya. Terlihat nyaman, bukan? Bepergian dengan bebas ke manapun.