Mohon tunggu...
M Aulia Rahman
M Aulia Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menelaah Palestina yang Berdaulat Versi Trump dan Netanyahu

30 Januari 2020   07:28 Diperbarui: 30 Januari 2020   11:34 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demonstrators place a Palestinian flag during a protest against the planned visit of Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu, Hebron, West Bank, September 4, 2019. MUSSA ISSA QAWASMA/REUTERS

Bersama juga dengan situs suci lain seperti Gereja Makam Kudus, Taman Getsemani, dan semua wilayah Old Jerusalem yang dikelilingi oleh tembok, secara resmi berada di Israel.

sumber foto: mondoweiss.net
sumber foto: mondoweiss.net
Walau di dalam pidato itu turut hadir duta besar UEA, Oman, dan Bahrain. Mungkin negara-negara tersebut tertarik berinvestasi bersama Amerika dan Israel untuk membangun Palestina.

Kedua, Lembah Yordan (Jordan Valley)

Palestina akan kehilangan semua area Lembah Jordan. Menjadikan negara ini terisolasi oleh Israel.

Namun mereka diberi akses menuju Yordania melalui jalan khusus, entah itu jembatan atau terowongan. Tidak mengherankan kalau ada yang menyebutnya, "Inikah bentuk baru Apartheid Afrika Selatan?"

Karena jika kita bandingkan, keduanya nampak sama. Hanya saja, Palestina adalah sebuah negara.

sumber: TRT World
sumber: TRT World
Coba baca: Is the New Israel just the old South Africa?

Entah apakah border imigrasi dengan Yordania nantinya dikendalikan oleh Palestina, atau masih seperti sekarang yang full dikontrol oleh Israel, tidak disebutkan dalam pidato tersebut.

Menurut saya, kalau berdaulat ya jangan setengah-setengah. Masa Palestina masih gak punya Imigrasi dan tidak bisa menerbitkan visa untuk negara lain?

Babak Baru Sistem Pemerintahan Palestina

Proposal Middle East Peace Plan tentu saja akan mengubah sistem politik Palestina yang kini terpecah antara Palestinian Liberation Organization (PLO) dan Hamas.

Pada masa depan nanti untuk menjaga perdamaian, Palestina selamanya tidak diperbolehkan memiliki angkatan bersenjata. Hamas harus melucuti semua senjatanya dan kekuasaannya di Gaza, sehingga hanya ada satu pemerintahan nasional di Palestina.

Damai.

Dalam pidato, Trump dan Netanyahu begitu iba, selama ini masyarakat Palestina hidup dalam ketidakstabilan dan ekstrimisme, sehingga mereka harus melepas semua kekuatannya dan mempercayai IDF, Angkatan bersensenjata Israel sebagai pengontrol kawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun