Kisa: “Terima kasih, Kalian adalah secerca harapan bagi desa ini. Semoga dengan tekad dan semangat kalian, bisa membangun kembali desa yang indah ini.”
Dari reruntuhan dan air bah itu, muncullah kehidupan baru. Hari-hari berlalu, dan desa itu pulih dari cobaan alam. Lembah Baliem, yang dulu bersinar dengan ketenangan, kini bersinar dengan semangat perjuangan dan cinta. Janya dan Taksa tetap bersama, menjalin cerita hidup yang menjadi kisah di Pegunungan Jaya Wijaya, mengajarkan tentang kekuatan cinta, kebersamaan, dan ketahanan dalam menghadapi cobaan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H