Peremuan yang tak di sengaja
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Perpisahan yang tak diinginkan
Tapi akan terjadi lagi pertemuan
Yang mungkin berlalu akan terulang
Kembalilah
Selamat malam gadis ber-mata coklat. Apakah senyum masih menghiasi bibir manismu? Apakah mata itu masih ber-binar seperti dulu?
Gadis ber-mata coklat. Aku kini sedang menikmati segelas kopi di sebuah kedai yang selalu kita datangi di akhir pekan. Aku selalu teringat jika berada di kedai ini saat bersamamu. Kita selalu duduk di dekat jendela,karena kau selalu ingin melihat hujan.Â
"Hujan selalu membawa kenangan seseorang" katamu. Kau duduk di depan-ku dan memesan teh hangat dan kue coklat lalu aku berada di sebrang-mu memperhatikan mata dan senyum khas-mu. Namun,kini semua berbeda. Di depan-ku hanya ada jendela tanpa ada dirimu di kursi itu. Memang benar apa katamu. Saat ini Bandung sedang diguyur hujan. Kenangan bersamamu kembali berdatangan dengan siluet wajahmu yang selalu menjadi cameo.
Gadis ber-mata coklat. Aku sedang merindukan-mu saat ini. Kopi ini selalu menggodaku untuk cepat menghabiskanya dan cepat pergi dari kedai ini. Namun,aku selalu senang jika duduk di kedai ini,merindukan-mu dan melihat-mu sebagai imajinasi yang takkan pernah kembali pada pelukan ini.
Gadis ber-mata coklat. Aku selalu merasa menjadi pria paling sempurna jika bersamamu. Karena,aku melihat keutuhan-ku tercermin padamu. Kau yang mempunyai senyum seindah senja dan mata seterang bintang di langit utara. Aku rindu tingkah bodoh-mu yang menjadikan-ku manusia paling bahagia di Dunia ini. Aku rindu tawamu yang menjadikan-ku manusia paling beruntung di Dunia ini.