"Ohh.. Begitu kenapa tidak lusa saja ?" saut pria itu
"Karena ayah harus mengurus berkas berkas yang ayah belum bereskan " saut ayahnya juga
Aku sempat kecewa mengapa harus minggu depan. Padahal yang ada pada pikiranya jika pindah lebih cepat. Kemungkinan besar ia melupakan wanita itu pun memiliki peluang yang besar.
Tepat pukul 3pm aku dan keluargaku  sampai di rumah baru. Menghirup udara segar yogyakarta. Tanpa banyak polusi. Terhindari dari kemacetan. Melihat peswahan yang luas dan hijau. Menatap Indahnya langit yang berwarna biru seperti laut. Seperti terlahir kembali raganya.
Keesokanya aku mendaftar pada kampus baruku dengan  masuk jurusan sastra puisi. Sama sepeti hobyku yang senang membuat puisi dan cerita . Ketika hari pertamnya masuk kuliah. Tidak ada jam mata kuliah. Aku bergegas untuk pergi ke taman. Menenangkan hati dan membuat sebuah puisi.
Tolong
Kepada pagi yang tenang.
Tolong bantu aku merelakan.
Sebab, sejak semalam.
Rinduku belum padam.
Sedang dia tak jua pulang.