Mohon tunggu...
Aulia Bintang
Aulia Bintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas bhayangkara jakarta raya

Aspiring writer from universitas bhayangkara jakarta raya(fakultas ilmu komunikasi/dosen pengantar saeful mujab) love history and games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Manajemen Isu Dan Komunikasi Krisis Terhadap Perusahaan Hello Games

13 Januari 2025   13:24 Diperbarui: 13 Januari 2025   13:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hasil dan Pembahasan

Keterhubungan Isu dengan Krisis yang Dialami Hello Games

Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa isu utama yang dialami Hello Games adalah ketidaksesuaian antara harapan pemain dan produk akhir. Isu ini tidak ditangani dengan baik pada tahap awal, menyebabkan dampaknya meluas menjadi krisis yang lebih besar. Janji-janji besar dalam kampanye pemasaran menciptakan ekspektasi tinggi, namun produk yang dirilis tidak memenuhi harapan tersebut. Reaksi awal dari komunitas pemain berupa ulasan negatif di media sosial dan permintaan pengembalian dana yang masif memperburuk situasi. Jika Hello Games sejak awal lebih transparan dalam menyampaikan keterbatasan gim, kemungkinan krisis dapat diminimalkan.

Peran Manajemen Krisis

Steven Fink (Riadi, 2021) mendefinisikan krisis sebagai peristiwa tidak stabil yang mengancam perubahan signifikan---baik perubahan yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan---dan berpotensi menyebabkan konsekuensi besar bagi organisasi. Dalam kasus Hello Games, krisis dimulai dengan ulasan negatif dari pemain dan meningkat dengan penurunan penjualan, permintaan pengembalian dana, serta reputasi yang memburuk. Tanda-tanda krisis mencakup meningkatnya ketidakpuasan pemain, kritik online yang viral, dan ketidakpastian tentang masa depan studio.

Untuk menangani krisis seperti ini dengan efektif, Hello Games seharusnya menerapkan strategi manajemen krisis yang mencakup:

  1. Identifikasi Krisis
    Mengenali kesenjangan antara fitur yang dijanjikan dan yang disampaikan sangatlah penting. Hal ini melibatkan pengumpulan umpan balik, analisis ulasan, dan pengakuan terhadap keluhan pemain.
  2. Isolasi Krisis
    Seperti menahan penyebaran penyakit, mengisolasi masalah inti---seperti fitur multiplayer yang hilang dan kurangnya variasi gameplay---akan membantu mencegah kerusakan lebih lanjut.
  3. Respon Strategis
    Mengembangkan strategi yang telah direncanakan sebelumnya, termasuk permintaan maaf publik, peta jalan untuk pembaruan, dan komunikasi yang transparan, akan menunjukkan tanggung jawab dan komitmen untuk perbaikan.

Kurangnya Respon Manajemen Isu Hello Games

Isu besar yang dialami Hello Games adalah kurangnya komunikasi transparan dengan pemain. Alih-alih segera merespons kritik, perusahaan memilih diam selama beberapa bulan setelah peluncuran No Man's Sky. Hal ini memperburuk persepsi publik bahwa Hello Games tidak peduli terhadap keluhan pelanggan. Selain itu, absennya pernyataan resmi menyebabkan munculnya spekulasi negatif yang semakin memperburuk situasi.

Manajemen isu yang buruk ini diperparah oleh keberadaan kompetitor dalam industri gim yang mampu memberikan pengalaman bermain lebih baik dengan harga yang bersaing. Hal ini menunjukkan pentingnya perusahaan dalam memantau tren pasar dan merespons perubahan kebutuhan pemain secara adaptif.

Isu Berkembang Ke Tahap Krisis

Ketidakmampuan Hello Games dalam menangani isu awal menyebabkan masalah tersebut berkembang menjadi krisis besar. Pada tahap prodromal, kritik dan ulasan negatif mulai bermunculan di media sosial dan forum pemain. Krisis mencapai tahap akut ketika permintaan pengembalian dana semakin meningkat, dan media arus utama mulai memberitakan kegagalan peluncuran No Man's Sky. Krisis ini tidak hanya merusak reputasi Hello Games, tetapi juga mengancam kelangsungan perusahaan secara finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun