Aku melihat ke seliling, restauran ini tidak banyak berubah, sudah satu tahun aku dan Sandy tidak kemari. Restauran ini tempat pertama kali aku mengajak Sandy kencan, tempat pertama kali aku menciumnya dan mungkin akan menjadi yang terakhir kalinya untuk kami.Â
Aku mengalihkan pandangan ku keluar kaca untuk menenangkan pikiran ku. Jalanan di depan tidak macet tapi lumayan padat. Aku melihat sebuah taksi berhenti di depan restauran, seseorang keluar dari taksi. Wanita yang ku tunggu, Sandy.
Sepereti biasa dia terlihat sangat menawan, cara berjalannya, senyumannya kepada pelayan, keramahannya saat berterima kasih, dia melambai kepada ku dan aku membalas lambaiannya dengan kaku. Ini saatnya semua selesai.
"Hai, maaf aku agak telat. Tadi ada sedikit masalah di editing." Jelasnya sambil mencium pipi ku lalu dia  duduk di kursi yang ada depan ku.
"Tidak masalah, aku juga tidak lama menunggu mu." jawab ku. "Dimana mobil mu?" tanya ku.
"Oh, mobil ku ada di bengkel. Tadi pagi mogok." Jawabnya.
Baguslah, pikir ku. lebih baik dia tidak menyetir nanti.
"Aku punya surprise untuk mu." ujarnya sambil ternsenyum cerah. Senyumnya yang selalu membuat ku merasa bahagia.
"Aku juga." bisik ku pelan, takut dia dapat mendengarnya. "Ayo kita pesan makan dulu." ujar ku sambil memanggil seorang pelayan yang berdiri tak jauh dari meja kami. Aku mengulur waktu sampai aku siap.
Pelayan datang dan menanyakan apa pesanan kami. Saat Sandy membaca menu untuk memilih makanan, aku memperhatikannya dalam diam. Dia begitu cantik, begitu baik, begitu pengertian, begitu mencintai ku, dia sempurna untuk ku, aku tahu itu, tapi hati ku sudah dimiliki oleh orang lain. Selama tiga tahun ini memang hanya Sandy yang ada di hati ku, tak pernah sedetik pun ada wanita lain, hanya sekarang segalanya berbeda.
Semua berawal dari tiga bulan lalu, saat aku sedang mengerjakan proyek suatu iklan. Model yang kami pakai adalah mantan ku waktu dulu, awalnya memang tidak terjadi apa-apa diantara kami, tapi selama tiga bulan ini bekerja dengannya membuat ku mengingat kembali masa lalu kami, semua kenangan manis, semua debaran yang aku rasakan untuknya. tanpa ku sadari aku terjatuh dalam dirinya.