“Burung hantu kecilku, apakah kamu tahu, bahwa tak akan pernah ada burung hantu secantik dirimu?,” Sang Bintang bertanya.
“Gombal,” jawabku singkat. Aku tahu pasti, di luar sana, masih banyak burung hantu yang lebih cantik dariku. Tapi Sang Bintang seperti tidak mendengarku.
“Apakah kamu tahu, bahwa kamu makhluk yang paling sempurna yang pernah kutemui?,” tanyanya lagi.
Pertanyaan apa itu? Tentu saja tidak ada yang sempurna di dunia ini.
“Bukankah tidak ada yang sempurna di dunia ini?,” aku bertanya kembali.
“Memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tapi, yang perlu kamu tahu adalah, setiap orang yang mencintai dirimu sepenuh hati selalu menganggap dirimulah yang paling sempurna yang pernah ia temui. Meski ia tahu dimana kekuranganmu, ia akan menjadikan itu sebagai kelebihanmu,” jelasnya.
“Aku masih tidak mengerti.. Bagaimana kekurangan dapat dianggap sebagai kelebihan?,”
“Begini, kekurangan akan tetap menjadi kekurangan dalam dirimu. Tetapi, kamu tahu mengapa orang selalu ditakdirkan untuk berpasangan?,”
Aku menjadi semakin tidak mengerti, aku hanya mengangkat bahuku.
“Orang ditakdirkan untuk berpasangan karena-,” belum selesai Sang Bintang berbicara, aku memotong.
“Tunggu dulu!! Biarkan aku berpikir..,” aku berpikir.
Cukup lama aku berpikir. Orang ditakdirkan berpasangan karena apa?