Mohon tunggu...
Audrey Verina
Audrey Verina Mohon Tunggu... -

I'm an ordinary girl with extraordinary dreams :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Sang Bintang

17 Desember 2010   16:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ya, aku mengenalnya, sosok yang selalu membuat hatiku berpacu.

“Sang Bintang?,” aku bertanya memastikan.

“Ya, ini aku. Ada yang harus kukatakan padamu,” katanya.

Aku hampir tak percaya, Sang Bintang berbicara padaku. Sosoknya bukan sekedar titik kecil di hamparan langit luas, Sang Bintang begitu indah. Jantungku berpacu. Rasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya kini datang mengisi ruang hatiku. Aku terdiam, cukup lama.

“Aku mencintaimu,” Sang Bintang berkata.

Jantungku berdetak semakin cepat. Kurasakan senyum terukir di bibirku, wajahku memerah. Tiba-tiba sentuhan lembut membelaiku.

“Aku sungguh mencintaimu,” bisiknya.

Aku tetap terdiam, tak sepatah katapun kubisikkan.

“Aku akan menjagamu selamanya,”

Sang Bintang membuatku luluh. Lalu, tiga kata terlontar dari mulutku, “Benarkah kamu mencintaiku?”

“Tentu saja. Kalau tidak, mengapa aku ada dalam mimpimu?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun