Ya, aku mengenalnya, sosok yang selalu membuat hatiku berpacu.
“Sang Bintang?,” aku bertanya memastikan.
“Ya, ini aku. Ada yang harus kukatakan padamu,” katanya.
Aku hampir tak percaya, Sang Bintang berbicara padaku. Sosoknya bukan sekedar titik kecil di hamparan langit luas, Sang Bintang begitu indah. Jantungku berpacu. Rasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya kini datang mengisi ruang hatiku. Aku terdiam, cukup lama.
“Aku mencintaimu,” Sang Bintang berkata.
Jantungku berdetak semakin cepat. Kurasakan senyum terukir di bibirku, wajahku memerah. Tiba-tiba sentuhan lembut membelaiku.
“Aku sungguh mencintaimu,” bisiknya.
Aku tetap terdiam, tak sepatah katapun kubisikkan.
“Aku akan menjagamu selamanya,”
Sang Bintang membuatku luluh. Lalu, tiga kata terlontar dari mulutku, “Benarkah kamu mencintaiku?”
“Tentu saja. Kalau tidak, mengapa aku ada dalam mimpimu?”