“Jadi, kamu yang berbicara dalam mimpiku kemarin?”
“Ya..,”
“Tapi, aku tak pantas untukmu,”
“Sssstt.. ,” jarinya menyentuh paruhku, “Saat aku mengatakan aku mencintaimu, berarti aku yakin kamu adalah yang terbaik untukku,”
“Apakah kamu tahu siapa aku?,” tanyaku pada Sang Bintang.
“Tentu saja, kamu adalah seekor burung hantu kecil yang lucu,”
“Aku burung hantu yang jelek,dan banyak ditakuti orang. Lagipula, mana mungkin kamu dapat mencintaiku? Bukankah kamu selalu bersama Sang Bulan? ,”
“Memangnya ada apa kalau aku selalu bersama Sang Bulan? Aku hanya melaksanakan tugasku di Kerajaan Langit. Aku diutus untuk menemani Sang Ratu Langit,”
“Tapi, lihatlah, Sang Bulan begitu cantik. Dia selalu terlihat anggun. Kenapa kamu tidak mencintai Sang Bulan saja?,”
“Mencintai Sang Bulan? Tidak mungkin. Mencintai tidak dapat dipaksakan. Lagipula, Sang Bulan adalah Sang Ratu Langit. Dan Sang Mentari adalah Sang Raja Langit. Aku bisa dihukum jika aku berusaha untuk mencintai Sang Ratu,”
“Maksudmu? Sang Bulan dan Sang Mentari adalah sepasang kekasih?,”