Mohon tunggu...
Audrey Verina
Audrey Verina Mohon Tunggu... -

I'm an ordinary girl with extraordinary dreams :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Sang Bintang

17 Desember 2010   16:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Jadi, kamu yang berbicara dalam mimpiku kemarin?”

“Ya..,”

“Tapi, aku tak pantas untukmu,”

“Sssstt.. ,” jarinya menyentuh paruhku, “Saat aku mengatakan aku mencintaimu, berarti aku yakin kamu adalah yang terbaik untukku,”

“Apakah kamu tahu siapa aku?,” tanyaku pada Sang Bintang.

“Tentu saja, kamu adalah seekor burung hantu kecil yang lucu,”

“Aku burung hantu yang jelek,dan banyak ditakuti orang. Lagipula, mana mungkin kamu dapat mencintaiku? Bukankah kamu selalu bersama Sang Bulan? ,”

“Memangnya ada apa kalau aku selalu bersama Sang Bulan? Aku hanya melaksanakan tugasku di Kerajaan Langit. Aku diutus untuk menemani Sang Ratu Langit,”

“Tapi, lihatlah, Sang Bulan begitu cantik. Dia selalu terlihat anggun. Kenapa kamu tidak mencintai Sang Bulan saja?,”

“Mencintai Sang Bulan? Tidak mungkin. Mencintai tidak dapat dipaksakan. Lagipula, Sang Bulan adalah Sang Ratu Langit. Dan Sang Mentari adalah Sang Raja Langit. Aku bisa dihukum jika aku berusaha untuk mencintai Sang Ratu,”

“Maksudmu? Sang Bulan dan Sang Mentari adalah sepasang kekasih?,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun