Mohon tunggu...
Lailatuscahyaningr
Lailatuscahyaningr Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang

Shining in your own way ✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengalihwahanakan Cerpen Angin dari Gunung Karya A.A Navis ke dalam Naskah Drama

7 Februari 2019   12:01 Diperbarui: 7 Februari 2019   12:14 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Uni Nun : Nenek sudah tua, sudah lupa segalanya. Selain aku. Dan kalau aku tak di dekatnya Nenek merasa kehilangan nyawa. (berjalan meninggalkan Har)

Har : (menatap langkah Nun dengan hampa)

Uni Nun : (terus berjalan)

Har : Besok aku datang lagi kesini, Nun. (berteriak)

Uni Nun : (tetap berjalan dan tidak membalas ucapan Har)

Har hanya menatap diam Uni Nun yang perlahan hilang di antara belukar itu. Angin dari gunung yang meniup belukar-belukar itu, kemudian meniupku, meniup Nun, dan membawa pergi cinta yang tak sampai itu.

-atus, '18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun