Uni Nun : Nenek sudah tua, sudah lupa segalanya. Selain aku. Dan kalau aku tak di dekatnya Nenek merasa kehilangan nyawa. (berjalan meninggalkan Har)
Har : (menatap langkah Nun dengan hampa)
Uni Nun : (terus berjalan)
Har : Besok aku datang lagi kesini, Nun. (berteriak)
Uni Nun : (tetap berjalan dan tidak membalas ucapan Har)
Har hanya menatap diam Uni Nun yang perlahan hilang di antara belukar itu. Angin dari gunung yang meniup belukar-belukar itu, kemudian meniupku, meniup Nun, dan membawa pergi cinta yang tak sampai itu.
-atus, '18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H