Har : (menghela napas) (seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi)
Uni Nun : Apa kau ingat Har?
Har : Tentang apa?
Uni Nun : Tentang kita dalam cerita sembilan tahun silam.
Har : Ya, dan itu sudah sangat lampau (tertawa kecil)
Uni Nun : Memang sudah lama lampaunya, pahit dan aku tak ingin mengingatnya. (memandang jauh ke arah gunung)
Har : Ya, memang masa lampau terkadang seperti itu.
Uni Nun : Ketika itu seperti macam sekarang. Kita duduk seperti ini juga, tapi tempatnya bukan di sini. Aku masih sangat ingat. Kau menggenggam jari tanganku erat sekali. Dan aku membiarkannya tergenggam. Lalu dalam genggamanmu aku tahu kau ingin berbicara dan aku menunggunya.
Har : Masa itu adalah masa kanak-kanak kita, Nun. Jauh bila dibandingkan dengan masa sekarang.
Uni Nun : Ya. (dengan suara tak acuh)
Har : (lagi-lagi terdiam)