Mohon tunggu...
Lailatuscahyaningr
Lailatuscahyaningr Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang

Shining in your own way ✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengalihwahanakan Cerpen Angin dari Gunung Karya A.A Navis ke dalam Naskah Drama

7 Februari 2019   12:01 Diperbarui: 7 Februari 2019   12:14 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uni Nun : Kau pikirkan lagi?  (diam sejenak menatap Har) "Apa perlunya? Semua sudah sewajarnya bukan?  (menghadap kea rah gunung)

Har : Apa?

Uni Nun : Kau memikirkan aku kan?

Har : Tidak setepat itu benar. Aku memikirkan apa yang hendak kulakukan.

Uni Nun : Untuk apa? (dengan nada tinggi)

Har : Untukmu. (dengan nada yang lebih tinggi)

Uni Nun : Sia-sia saja, tiada guna. (nada rendah kemudian tersenyum)

Har : Mengapa kau tersenyum? Adakah kataku yang menyakitimu? Lagi?

Uni Nun : Mungkinkah orang seperti aku ini dapat berbuat sesuatu?

Har : Pasti. Kau adalah patriot wanita dan tentu kau pasti dapat berbuat sesuatu.

Uni Nun : Itu dulu, Har. Sekarang? (menatap Har) Tidakkah kau lihat kedua tanganku kini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun