Mohon tunggu...
Lailatuscahyaningr
Lailatuscahyaningr Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang

Shining in your own way ✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengalihwahanakan Cerpen Angin dari Gunung Karya A.A Navis ke dalam Naskah Drama

7 Februari 2019   12:01 Diperbarui: 7 Februari 2019   12:14 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

luka-luka di masa itu.

Uni Nun : Har, dulu aku pernah berpikir. Bahwa hidup seperti itu tidak akan berlangsung. Suatu masa itu akan berakhir juga. Termasuk juga rasamu?

Har : (memandang Nun dengan penuh penyesalan)

(hening beberapa saat)

Matahari ketika itu sedang cerah-cerahnya. Bayangan pohon manggis bertelau-telau pada rumput hijau. Dan di kiri Har, Uni Nun duduk dengan mengunjurkan kakinya.

Uni Nun : (mengunjurkan kaki)

Har : (memandang kaki Nun sesaat)

Uni Nun : Tak kau jawab juga pertanyaanku, Har. (lagi-lagi tersenyum masam)

Har : (hanya terdiam merasa pilu)

Uni Nun : Apa yang sedang kaupikirkan?

Har : Tidak ada. (gelagupan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun