luka-luka di masa itu.
Uni Nun : Har, dulu aku pernah berpikir. Bahwa hidup seperti itu tidak akan berlangsung. Suatu masa itu akan berakhir juga. Termasuk juga rasamu?
Har : (memandang Nun dengan penuh penyesalan)
(hening beberapa saat)
Matahari ketika itu sedang cerah-cerahnya. Bayangan pohon manggis bertelau-telau pada rumput hijau. Dan di kiri Har, Uni Nun duduk dengan mengunjurkan kakinya.
Uni Nun : (mengunjurkan kaki)
Har : (memandang kaki Nun sesaat)
Uni Nun : Tak kau jawab juga pertanyaanku, Har. (lagi-lagi tersenyum masam)
Har : (hanya terdiam merasa pilu)
Uni Nun : Apa yang sedang kaupikirkan?
Har : Tidak ada. (gelagupan)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!