Mohon tunggu...
Lailatuscahyaningr
Lailatuscahyaningr Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang

Shining in your own way ✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengalihwahanakan Cerpen Angin dari Gunung Karya A.A Navis ke dalam Naskah Drama

7 Februari 2019   12:01 Diperbarui: 7 Februari 2019   12:14 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Har : (menghela napas) (seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi)

Uni Nun : Apa kau ingat Har?

Har : Tentang apa?

Uni Nun : Tentang kita dalam cerita sembilan tahun silam.

Har : Ya, dan itu sudah sangat lampau (tertawa kecil)

Uni Nun : Memang sudah lama lampaunya, pahit dan aku tak ingin mengingatnya. (memandang jauh ke arah gunung)

Har : Ya, memang masa lampau terkadang seperti itu.

Uni Nun : Ketika itu seperti macam sekarang. Kita duduk seperti ini juga, tapi tempatnya bukan di sini. Aku masih sangat ingat. Kau menggenggam jari tanganku erat sekali. Dan aku membiarkannya tergenggam. Lalu dalam genggamanmu aku tahu kau ingin berbicara dan aku menunggunya.

Har : Masa itu adalah masa kanak-kanak kita, Nun. Jauh bila dibandingkan dengan masa sekarang.

Uni Nun : Ya. (dengan suara tak acuh)

Har : (lagi-lagi terdiam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun