Mekanisme pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran melibatkan beberapa langkah strategis dalam distribusi makanan dari pusat hingga ke penerima manfaat.Â
Pertama, pemerintah telah membentuk Kantor Satuan Layanan di seluruh Indonesia untuk mengkoordinasikan distribusi makanan.Â
Setiap kantor ini bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bergizi, dengan kapasitas mencapai 3.000 hingga 4.000 porsi per lokasi, dan berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah dan penerima manfaat.
Proses distribusi dimulai dengan pengadaan bahan makanan  yang berkualitas, yang kemudian disiapkan di pusat layanan sebelum didistribusikan ke daerah-daerah target. Program ini menyasar anak-anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), serta ibu hamil dan menyusui, dengan fokus pada daerah terpencil dan kurang mampu.Â
Selain itu, program ini juga memanfaatkan data analitik untuk menentukan prioritas penerima manfaat berdasarkan kebutuhan gizi dan kondisi sosial ekonomi. Setelah pengadaan dan persiapan, makanan akan didistribusikan ke masing-masing satuan layanan yang kemudian menyalurkan makanan tersebut kepada penerima manfaat.Â
Untuk memastikan keberhasilan program, pemerintah juga menekankan pentingnya pendidikan gizi bagi masyarakat agar penerima manfaat memahami pentingnya pola makan sehat. Dengan alokasi dana yang signifikan dan pendekatan sistematis ini, program diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas gizi masyarakat dan meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta industri makanan di Indonesia.Â
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak, tetapi juga untuk menciptakan efek ganda dalam perekonomian. Dengan melibatkan UMKM lokal dalam penyediaan makanan, program ini dapat meningkatkan pendapatan mereka dan menciptakan lapangan kerja baru.Â
Diperkirakan sekitar 0,82 juta tenaga kerja akan terserap untuk menjalankan program ini, yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sekitar 0,10% pada tahun 2025.Â
Analisis dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) menunjukkan bahwa setiap Rp 1.000 yang dikeluarkan untuk program ini dapat memberikan manfaat hingga Rp 63.500 terhadap perekonomian. Selain itu, hasil uji coba pilot project menunjukkan bahwa UMKM yang terlibat dalam program mengalami peningkatan rata-rata pendapatan sebesar 33,68%.Â
Dengan demikian, program Makan Bergizi Gratis tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi masyarakat tetapi juga berfungsi sebagai stimulus bagi pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM dan industri kecil menengah (IKM).