Lebih jauh lagi, kompleksitas program ini juga disebabkan oleh perbedaan kondisi di berbagai wilayah Indonesia. Harga bahan pokok yang bervariasi antara daerah, serta akses yang berbeda-beda, membuat program ini sulit untuk diterapkan secara seragam di seluruh Indonesia.
Selain itu, anggaran yang besar menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan program ini dalam jangka panjang, terutama mengingat RAPBN yang terbatas. Dalam pandangan saya (opini), meskipun tujuan program "Makan Bergizi Gratis" ini sangat mulia, perencanaan dan implementasinya masih perlu diperbaiki agar lebih realistis.Â
Perubahan mendadak dalam anggaran, menu, dan konsep program menunjukkan bahwa pemerintah perlu melakukan kajian lebih mendalam sebelum meluncurkan program sebesar ini.Â
Selain itu, pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah terjadinya korupsi dan memastikan bahwa program ini benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan. Kesimpulan dari essay ini adalah Pemilu 2024 di Indonesia menghasilkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, dengan persentase suara sebesar 58,59%.Â
Salah satu program utama mereka adalah Makan Bergizi Gratis yang sebelumnya disebut Sebagai makan siang dan Susu gratis, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan anak-anak, mengurangi kemiskinan, dan mencegah stunting.
Program ini awalnya dirancang untuk menyediakan makan siang dan susu gratis, namun mengalami perubahan, termasuk penggantian susu sapi dengan susu berbasis ikan karena potensi sumber daya maritim Indonesia yang lebih besar daripada susu sapi, yang sebagian besar harus diimpor.
 Program ini menargetkan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia, dengan anggaran yang terus meningkat hingga mencapai 400 triliun Rupiah.Â
Namun, perencanaannya dinilai kurang matang, sehingga terjadi perubahan konsep mendadak, seperti penggantian menu nasi dengan karbohidrat lain seperti mie atau jagung, dan pengurangan anggaran per porsi dari 15.000 Rupiah menjadi 7.500 Rupiah.
Selain itu, ada kekhawatiran akan potensi korupsi dalam pengadaan dan distribusi program ini, mengingat tantangan dalam rantai distribusi yang panjang dan sulitnya memastikan anggaran sesuai dengan porsi yang dijanjikan.Â
Secara keseluruhan, program ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, terutama di wilayah 3T yang selama ini kurang mendapatkan perhatian. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pengelolaan anggaran yang baik, serta pengawasan yang efektif untuk menghindari penyalahgunaan dana.Â
Dengan perbaikan dalam aspek-aspek tersebut, program "Makan Bergizi Gratis" dapat menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang membawa dampak positif bagi masyarakat luas.