Celine tersenyum paksa, siapa pun melihat itu akan merasa iba, menahan rasa sakit dengan senyuman palsu. Dia bertanya, "memang gue mikirin apa?"
"Oh nama lo siapa?" Tanya Celine kepada seseorang yang dari tadi enggan membuka suara.
"Park Naeun" Jawabnya.
"Lo berdua kalau mau bercumbu dan bercinta atau ntah apalah, Â cari tempat lain dah, lihat nih ada larangan karena ini banyak anak di bawah umur" Celoteh Celine sambil menunjuk palang yang bergambar larangan.
Mereka mengikuti arah jemari Celine tanpa menjawab karena merasa malu sudah tertangkap basah.
Celine menatap tajam orang yang di hadapannya, "Kak, tahu ga gue nungguin berapa lama, gue kirain sibuk sama urusan kantor ternyata malah kencan sama yang lain."
"Salah gue apa kak, pernah ga si gue nuntut ini dan itu, saat lo bilang ga suka merayakan monthversarry saat itu seratus hari, gue terima."
"Waktu kita satu tahun, gue tetep sabar ketika lo bilang ga enak badan, mau istirahat padahal gue udah mempersiapkan kejutan untuk kita."
Celine tertawa miris, "Pernah ga si, lo menghargai gue itu ada dalam hidup lo?"
Ekor matanya melirik Naeun yang menunduk tanah, dia menggeleng saat melihat tangan mereka bertautan.
"Kak, kalau lo ga cinta sama gue, lebih baik kita berhenti ya, cukup gue jadi orang tolol yang selalu memaafkan perbuatan lo dan selalu sabar meskipun ga pernah dihargai." Celine runtuh air matanya keluar sendiri.