Joanne tak menjawab, dia hanya menuntun Celine supaya mengikutinya. Mereka berhenti di makam yang ada ukuran nama mantan ke kasih Celine.
Celine menggeleng kepala, bergumam kata "tak mungkin." Dia berjongkok mengucapkan kata maaf.Â
Joanne merangkul pundak sahabatnya dan air mata ikut menetes. Dia mengambil suatu di dalam kantung baju lalu memberikan ke-Celine.
Celine membuka surat itu
"Halo sayangku, ini aku kekasih mu, tetapi masih pantas tidak, karena hatimu telah hancur berulang kali.
Aku tahu kamu orang kuat, sangat benci memperlihatkan sisi lemah mu di saat semuanya menjadi kasar.
Bahkan saat aku berbuat semena, malah kamu tetep sabar dan ga ada rasa benci.
Sayang maaf jika aku tak dewasa, egois terhadap diri sendiri dan menyiakan berlian sepertimu.
Percaya ga, aku selalu rindu rengkuhan mu dikala angin dingin menusuk kulit, meskipun begitu aku tetap sadar diri.
Maafkan diriku yang ga pernah menghargai mu, saat melihat mu menyerah atas cinta kita, aku ga pantas mendapat kecewa.
Karena yang mulai perkara itu aku, sayang aku mencintaimu dari dahulu hingga sekarang.