Mohon tunggu...
ALE
ALE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance content creator

Seseorang yang gemar membaca cerita fiksi dan memilik bakat dalam dunia desain serta menulis artikel dan cerita fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pine Tree

11 September 2023   12:01 Diperbarui: 11 September 2023   14:05 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari Marta Dzedyshko

Joanne tak menjawab, dia hanya menuntun Celine supaya mengikutinya. Mereka berhenti di makam yang ada ukuran nama mantan ke kasih Celine.

Celine menggeleng kepala, bergumam kata "tak mungkin." Dia berjongkok mengucapkan kata maaf. 

Joanne merangkul pundak sahabatnya dan air mata ikut menetes. Dia mengambil suatu di dalam kantung baju lalu memberikan ke-Celine.

Celine membuka surat itu

"Halo sayangku, ini aku kekasih mu, tetapi masih pantas tidak, karena hatimu telah hancur berulang kali.

Aku tahu kamu orang kuat, sangat benci memperlihatkan sisi lemah mu di saat semuanya menjadi kasar.

Bahkan saat aku berbuat semena, malah kamu tetep sabar dan ga ada rasa benci.

Sayang maaf jika aku tak dewasa, egois terhadap diri sendiri dan menyiakan berlian sepertimu.

Percaya ga, aku selalu rindu rengkuhan mu dikala angin dingin menusuk kulit, meskipun begitu aku tetap sadar diri.

Maafkan diriku yang ga pernah menghargai mu, saat melihat mu menyerah atas cinta kita, aku ga pantas mendapat kecewa.

Karena yang mulai perkara itu aku, sayang aku mencintaimu dari dahulu hingga sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun