Orang optimis: "Maaf, anda salah menilaiku. Memang aku punya kesalahan, kekurangan, kelemahan, & keburukan, tapi aku tidak seperti yang anda katakan barusan."
Orang benci: "Yang menilai seseorang adalah orang lain, bukan dirimu sendiri. Jadi kamu tidak bisa menyangkalnya. Lebih baik kamu sadari penilaian yang orang lain berikan padamu & selanjutnya perbaiki kesalahanmu tersebut."
Orang optimis: "Apakah anda mengira aku orang yang bodoh & memiliki banyak keburukan serta tidak bisa menilai bagaimana diri anda?"
Orang benci: "Iya. Karena aku memiliki banyak pengalaman & telah melakukan banyak tindakan nyata yang belum kamu lakukan serta aku telah selangkah lebih maju darimu yakni aku telah mewujudkan mimpiku sebagai pemimpin & kamu baru sebatas sebagai pemimpi. Aku dengan dirimu tidak selevel & tidak sebanding. Dalam banyak hal, keadaanku lebih baik, lebih tinggi, lebih unggul, & lebih terhormat dibanding dirimu. Kamu hanyalah orang rendah yang bermodal dengkul yang bermimpi di siang bolong ingin memeluk gunung & menggapai bulan."
Orang optimis: "Anda berkata bahwa aku banyak omong, tapi ternyata anda yang lebih banyak omongnya. Kata anda aku ngawur & tanpa dasar, tapi ternyata anda belum mengenalku & bicara ngawur tanpa dasar tentangku & tulisanku. Kata anda aku..." sebelum menyelesaikan omongannya, orang yang benci tersebut menyelanya.
Orang benci: "Cukup..cukup.. karena jam menunjukkan pukul 1 siang kurang 5 menit, jadi masih ada waktu 5 menit perjalanan menuju tempat pertemuan dengan temanku. Oleh karena itu aku harus buru-buru pergi sekarang, karena aku ada urusan penting dengan temanku tersebut." selanya sebagai alasan untuk mengakhiri perdebatan karena merasa tersudut & tak berkutik terkena omongan itu & takut terbongkar semua keburukannya jika perdebatan ini terus dilanjutkan kemudian langsung pergi entah ke mana.
Setelah orang benci tersebut pergi, tiba-tiba temannya datang & menghampiri meja makan orang optimis tersebut untuk mengajak ngobrol sebentar.
Orang ndukung: "Hay! Selamat siang!" Sapanya sambil bersalaman dengan orang optimis.
Orang optimis: "Hay! Siang! Wah! Kebetulan banget kita ketemu di sini. Kamu baru datang apa sudah dari tadi di tempat ini?"
Orang ndukung: "Oh! Aku sudah dari tadi di sini."
Orang optimis: "Benarkah?! Kamu tadi duduk di mana? Kok aku tidak melihatmu?"