Dialog 12: Perdebatan menjatuhkan penulis GerMeIn
Saat siang hari pada waktu jam makan siang, orang optimis berada di sebuah warung makan dekat jalan raya lintas propinsi. Orang tersebut baru selesai makan & hendak pergi ke luar. Tetapi ada seorang pria yang membencinya datang mendekat & mengajaknya untuk membicarakan sesuatu.
Orang benci: "Permisi, sebelum kamu pergi dari sini, boleh kita ngobrol-ngobrol dulu?"
Orang optimis: "Apa ada hal penting yang mau dibicarakan?"
Orang benci: "Iya. Hal yang sangat penting, terkait dirimu."
Orang optimis: "Bukankah anda, orang yang benci padaku? Lalu hal penting seperti apa yang perlu kita bicarakan?"
Orang benci: "Ini tentang tulisanmu. Aku sudah lama sekali ingin memperbincangkannya lebih dalam denganmu. Karena selama ini aku belum berkesempatan secara langsung memperdebatkan apa yang kamu tuliskan."
Orang optimis: "Baik. Aku dengan senang hati menanggapi apa yang selama ini menjadi ganjalan di hati anda yang ingin disampaikan padaku."Â
Orang benci: "Kamu orang yang banyak omong. Ngomongmu ngawur & tanpa dasar, bertele-tele & berputar-putar tanpa arah & tujuan yang jelas. Omonganmu tak bermakna & tidak berbobot. Omonganmu itu nyaring bunyinya tapi tak berisi & tak berarti alias tong kosong nyaring bunyinya."
Orang optimis: "Aku sudah pernah menyinggung & membahas pernyataan seperti yang anda katakan. Jika anda sudah membacanya, seharusnya anda tidak akan berkata-kata seperti ini."
Orang benci: "Untuk apa aku membaca tulisanmu yang isinya cuma omong kosong semua? Percuma! Tidak ada gunanya & hanya buang-buang waktuku saja."