Orang optimis: "Apa maksud anda berbicara seperti itu?"
Orang benci: "Maksudku adalah untuk mengata-ngataimu & menghentikanmu menuliskan & menyebarkan omong kosongmu pada orang lain."
Orang optimis: "Sebelum berbicara terlalu jauh, aku ingin bertanya pada anda. Apa warga negara anda?"
Orang benci: "Sudah tahu, pakai nanya segala! Aku tidak mau menjawab pertanyaanmu.!"
Orang optimis: "Aku & anda, sama-sama orang Indonesia, jadi untuk apa kita harus bertengkar & anda harus membenciku?"
Orang benci: "Kebencian ini karena aku mencurigai niat di balik semua perbuatan baik yang selama ini kamu lakukan. Aku bahkan sedang memikirkan tipu muslihat dari semua perbuatan baik itu. Karena aku tidak mudah diperdaya oleh modus murahan & rendahan seperti itu karena tidak mungkin seseorang melakukan hal-hal baik tanpa ada motif/imbalan/pamrih/keuntungan apapun yang ingin diperolehnya."
Orang optimis: "Prasangka anda terlalu jauh & berlebihan."
Orang benci: "Tapi hal itu mungkin terjadi di jaman serba materialistis seperti sekarang."
Orang optimis: "Itu karena anda belum mengenalku sehingga anda punya prasangka seperti itu."
Orang benci: "Buat apa aku mengenalmu? Sejak awal aku sudah tidak suka semua hal tentangmu, karena kamu adalah sosok yang mustahil ada & nyata di dunia ini. Jadi, sudahlah, jangan mengelak. Aku merasa bahwa kamu punya niat tidak baik di balik gerakan memajukan indonesia yang kamu suarakan & sebarkan kepada orang-orang."
Orang optimis: "Ide & niat awal aku membuat tulisan tentang gerakan memajukan Indonesia adalah karena aku ingin negara Indonesia menjadi negara yang maju, makmur sentosa, & berdaulat."