Damar semakin bingung. "Maksud kamu? Kamu... Kekasihku?"
Santi mengangguk sambil tersenyum lembut. "Iya. Kamu sudah membuat Arini patah hati. Aku
tidak akan membiarkan Arini sama kamu lagi. Kamu pantas mendapat hukuman, dan
hukumanmu adalah menyakitiku sama seperti kamu menyakiti Arini."
Damar mengerutkan keningnya. "Tapi... Tapi, aku tidak pernah mencintaimu, San."
Santi tersenyum mengejek. "Aku tahu. Sama seperti dulu kamu juga tidak pernah mencintaiku
kan? Tapi aku selalu ada ketika kamu butuh, sama seperti Arini. Tapi kamu malah menyakitinya.
Aku hanya ingin kamu tau, betapa bodohnya kamu karena tidak menghargai ketulusan yang ada
di depan mata."
Damar menundukkan kepala, air matanya menetes perlahan. Baru saat itu ia menyadari betapa
besar kesalahannya. Ia telah menyia-nyiakan cinta tulus dan tanpa syarat dari Arini. Kini, ia
harus menanggung akibat dari perbuatannya. Namun, yang lebih membuatnya terpukul adalah
pengkhianatan dari Santi, sahabat terdekat Arini. Bagaimana bisa seseorang yang selama ini
mendukung hubungan mereka tega melakukan hal seperti itu? Ia merasa seperti terperangkap
dalam mimpi buruk. Segala sesuatu terasa begitu rumit dan tidak masuk akal. Ia tidak pernah
menyangka hubungannya dengan Arini akan berakhir tragis seperti ini. Dan yang paling
mengejutkannya adalah pengkhianatan dari Santi yang selama ini dianggapnya sebagai sahabat
sejati.
Arini yang berdiri di luar kafe itu tersenyum tipis. Ia memeluk erat Rian, sepupu Santi yang
memiliki wajah sangat mirip dengan Rian, kekasihnya. Tatapannya lantas tertuju pada kafe di
seberang jalan. Dalam hati, ia bertekad agar Damar merasakan sakit yang sama seperti yang
pernah ia rasakan. Ia tidak akan membiarkan dirinya disakiti lagi. Kini, ia harus belajar untuk
mencintai dan menghargai dirinya sendiri. Arini tidak akan pernah kembali ke rumah yang penuh
dengan kepahitan itu. Ia akan mencari rumah baru yang sesungguhnya, tempat di mana ia bisa
menemukan kedamaian dan cinta sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H