Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panggilan Hidup Lebih Berkwalitas

21 Agustus 2019   11:57 Diperbarui: 21 Agustus 2019   12:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada banyak Motivator, Coach, Pelatih, PembinaRohani yang semuanya menelusuri psikologi maupun didaktik methodic kemanusiaanmau menunjukkan dan mengajak manusia menjadi lebih berkwalitas. 

Banyak darimereka mengambil satu aspek dan berfokus disana, seperti tentang Keberanian,Rasa Syukur, Mengatasi Hambatan hidup, Kesuksesan Bisnis, atau lebih luasKebahagiaan Hidup. Setelah saya merenung menemukan unsur strategis dalam hidupsaya, Niat, Rasa Keterpanggilan, 

Semangat Belajar, maka harus dipaparkantindakan dan buah refleksi itu didalam tindakan. Tindakan secara umum bisadisebut: Profesi, Cinta kasih, dan Berbagi berbagai nilai. Disanalah Indikatorkeberhasilan, bukan pada refleksi dan doanya, dan itu seumur saya sekarangsudah periodik di refleksi dan dipertanggung jawabkan. (paparannya lain kali).

Demikian renungkan Panggilan Hidup LebihBerkwalitas saya temukan dengan temuan-temuan sebagai berikut :

1. Refleksi adalah Self-Talk, Doa, Kajian masukan,sebaiknya berkala diadakan

2. Butir-butir isi refleksi (obyek) adalah KehidupanSendiri meliputi: Niat, Rasa Keterpanggilan, Semangat Belajar. 

3. Indikator kwalitas keberhasilan pencapaian target adalah: Profesi Terpanggil, Pelaksanaan Cinta kasih dan Berbagi nilai. 

Inilahpada tahap ini yang bisa saya sampaikan sebagai salah satu model berbagi nilaidari saya. Semoga bermanfaat, sebaliknya ada salah kata membuat tidak nyamanpembaca, mohon dimaafkan. Terima kasih, Salam hormat saya,

Ganjuran8/21/2019. Emmanuel Astokodatu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun