Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panggilan Hidup Lebih Berkwalitas

21 Agustus 2019   11:57 Diperbarui: 21 Agustus 2019   12:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebab Panggilan, Cinta dan Berbagi adalah bentuk-bentuk spesifikdari relasi antar subyek dan sapaan antar mereka yang berrelasi.

Lagi-lagipada waktu saya masih kecil pastor dan atau guru agama menjelaskan danmemotivasi kami anak-anak agar nanti bersedia menjalani hidup lebih baik danmenjadi, pastor, atau biarawan-biarawati.

Barang siapa merasa dan spontanberhasrat untuk mengikuti anjuran itu dikatakan mau mengikuti "Panggilan dari Tuhan".Itu berarti sedikit banyak anak itu menangkap bahwa hasrat dan keinginan itutimbul dari hatinya, itulah Panggilan, yaitu mendengarkan ajakan atau panggilandari Tuhan.

Dari proses pendidikan saya itu seakan tersirat bahwa panggilan ituadalah pertama sapaan dan ajakan dari Tuhan. Kedua, panggilan itu untuk menjadisempurna atau hidup berkwalitas dengan menjadiorang rohaniwan.

Akantetapi setelah berlanjut dalam usia dan jenjang pendidikan cakrawala hiduplebih luas semakin disadarkan bahwa hidup berkwalitas adalah ajakan danpanggilan dari Tuhan juga bagi orang dengan hidup berkeluarga.

Maka Panggilanbukan status rohaniwan saja tetapi semua status yang dilakukan dengan kesadaranbahwa itu pilihan status hidup, yang diberikan disetujui oleh Ridlo Tuhan.

Maka, selanjutnya bahkan semua profesibila disadari itu dipilih sebagai kwalitas dan status yang dilakukan dengankesungguhan, dan ditandai oleh keberhasilan, kita sebut Panggilan. Panggilanadalah profesi yang mantab, baik karena visi misinya, maupun dukungankompetensinya .

Berangkatdari kesadaran yang terbangun dalam doa, berrelasi dengan Tuhan, suatu profesidengan rasa keterpanggilan, akan dilakukan penuh rasa tanggungjawabpertama-tama kepada Tuhan.

Rasa tanggung jawab yang permanen konsisten pada profesionalitasseseorang dalam karyanya itu saya katakan adanya rasa keterpanggilan dalamkehidupan.

Rasaketerpanggilan itu merupakan daya dan tenaga dalam. Tenaga dalam ini menghantarkehidupan kita semakin baik semakin berkwalitas.

Rasa keterpanggilan itu dasarrasa social paling awal yaitu yang ditadai dengan rasa hidup "dalam doa".Setelah mengenal diri sendiri selanjutnya dalam doa "teman" yg harus disebutadalah Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun