Mohon tunggu...
Sosbud

Peran Pekerja Sosial Internasional terhadap Implikasi Konflik Sosial Etnis Rohingya di Myanmar

25 Januari 2019   01:00 Diperbarui: 25 Januari 2019   01:18 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fisher et al (2001: 7) juga menjelaskan bahwa resolusi konflik adalah usaha menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang bisa tahan lama diantara kelompok-kelompok yang berseteru.

Dari pemaparan teroi menurut para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan resolusi konflik adalah suatu proses dalam memecahkan dan menyeselaikan konflik secara bersama dengan berusahan membangun hubungan baru diantara kelompok -- kelompok yang saling bersiteri satu sama lain.

Sampai dengan hari ini upaya -- upaya untuk mencapai revolusi konflik tersebut belum bisa tercapai dengan baik. Faktor internal maupun faktor eksternal mempengaruhi upaya resolusi konflik tersebut. Pada faktor internal, pemerintah enggan untuk mencabut kembali undang -- Undang Kewarganegaraan  tahun 1982 dengan tidak mengakui keberadaan dan mencabut hak sipil Etnis Rohingya yang sudah bermukim sejak lama di Provinsi Rakhine, Myanmar.

Faktor eksternalnya yang mempengaruhi berupa terbatasnya intervensi yang bisa dilakukan ASEAN sebagai organisasi tingkat regional di Asia Tenggara karena terbentur dengan Prinsip Non -- Intervensi yaitu prinsip untuk tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing -- masing anggota ASEAN itu sendiri.

Negara maupun lembaga internasioanl membutuhkan pendekatan yang ekstra hati -- hati karena dikhawatirkan terlalu mengintervensi Myanmar dalam merubah kebijakan kewarganegaraan yang sudah diterbitkan pada tahun 1982.

Konflik ini murni permasalahan yang harus diselesaikan oleh bangsa dan negara Myanmar itu sendiri, terlepas dari pada intervensi maupun gerakan yang sudah dilakukan dalam merespok kasus konflik sosial Etnis Rohingya di Myanmar yang implikasinya menjadi masalah dalam skala internasional. 

Peran Pekerja Sosial dalam Dimensi Internationally Related Domestic Practice and Advocacy

Profesi Pekerja Sosial juga memiliki peran dalam mengatasi implikasi konflik sosial Etnis Rohingya, khususnya bagi para pengungsi yang tersebar ke berbagai negara Asia Tenggara dan Bangladesh.

"The term international social work also came to encompass domestic soscial work practice with immigrants and refugees (Sanders, 1984; Sanders and Pedersen, 1984)."

Definisi yang dijelaskan oleh Sanders memiliki arti bahwasannya awal mulanya kehadiran praktek pekerja sosial internasional dalam  mengatasi isu  - isu yang berhubungan dengan imigran dan pengungsi. Sedangkan Healy (2011) berpendapat bahwa pekerja sosial internasional adalah :

"Does not view international social work practice as a field, but uses the term international action and makes the case that due to increased global interdependence, both local social workers and domestic human service agencies have greater opportunities and even a responsibility to engage in international activities."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun