3. Untuk menghitung output FC, VC, AVC, dan ATC, terlebih dahulu kita perlu mengetahui definisi dari masing-masing variabel dalam fungsi biaya TC tersebut.
- FC (Fixed Cost) adalah biaya tetap yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah. Contohnya seperti biaya sewa gedung atau gaji karyawan tetap.
- VC (Variable Cost) adalah biaya variabel yang berubah sesuai dengan jumlah produksi. Contohnya seperti bahan baku atau biaya listrik.
- AVC (Average Variable Cost) adalah rata-rata biaya variabel per unit produksi. AVC dapat dihitung dengan membagi total biaya variabel dengan jumlah produksi.
- ATC (Average Total Cost) adalah rata-rata biaya total per unit produksi. ATC dapat dihitung dengan membagi total biaya (FC + VC) dengan jumlah produksi.
Dengan mengetahui definisi dari masing-masing variabel, maka kita dapat menghitung output FC, VC, AVC, dan ATC dari fungsi biaya TC tersebut.
Untuk menghitung FC, kita dapat mencari nilai konstan pada fungsi biaya TC tersebut. Dapat dilihat bahwa pada fungsi biaya TC tersebut, nilai konstan yang mewakili FC adalah 8.
Untuk menghitung VC, kita perlu menghitung selisih antara total biaya dan FC. Dalam fungsi biaya TC tersebut, total biaya adalah 1/5 q^3 - 1/2 q^2 + 2Q + 8. Sehingga VC dapat dihitung dengan VC = 1/5 q^3 - 1/2 q^2 + 2Q.
Untuk menghitung AVC, kita perlu membagi VC dengan jumlah produksi. Dalam hal ini, AVC dapat dihitung dengan AVC = (1/5 q^3 - 1/2 q^2 + 2Q) / Q.
Terakhir, untuk menghitung ATC, kita perlu membagi total biaya (FC + VC) dengan jumlah produksi. Dalam hal ini, ATC dapat dihitung dengan ATC = (1/5 q^3 - 1/2 q^2 + 2Q + 8) / Q.
Interpretasi dari hasil perhitungan tersebut adalah sebagai berikut: