FC = TC - VC
FC = 10 - 35,77
FC = -25,77 or Rp 25,77
Dalam hal ini, hasil yang diperoleh terkesan aneh karena FC memiliki nilai positif. Oleh karena itu, dugaan keliru harus dikoreksi dan hasil kalkulasi harus dianalisis. Ekuitas keuangan termasuk merkurius. Ada komponen yang dihapus karena biayanya rendah dan tidak berarti dan sangat tidak terpengaruh oleh besarnya output..
Selanjutnya, AVC akan dihitung sebagai di bawah ini:
AVC = VCOutput = 35,773,30
AVC = Rp 10.84 (dalam 000)
Lalu ATC (Average Total Cost) dapat dicari dengan rumus:
ATC = TCOutput = (10 + 5Q + 2Q)Output
Dengan nilai output 3,30 unit, maka:
ATC = (10 + 5(3,30) + 2(3,30^2))3,30
ATC = Rp 17,57
Makna dari hasil perhitungan fungsi biaya adalah mengindikasikan bahwa jika perusahaan menghasilkan 3,30 unit produk pada harga jual Rp 15 (dalam 000), total biaya produksi, termasuk biaya variabel dan biaya tetap adalah sebesar Rp 57.92 ribu atau sebesar Rp 17,57 ribu per unit. Sedangkan biaya variabe pada tingkat output tersebut sebesar Rp. 35,77 (dalam 000). Dalam rangka meningkatkan keuntungan, perusahaan dapat meningkatkan produksinya selama harga jual produk tidak berubah. Namun, harus dicatat bahwa tingginya ATC dengan output sekarang dapat berimplikasi menurunnya keuntungan per unit bagi perusahaan.