Nasionalisme yang diwakili oleh Pemerintah Pusat sebagai central kekuasaan tak boleh sewenang wenang merampas provinsialisme dan SARA .Justru sebaliknya harus memelihara dengan baik , melindungi masyarakat pluralisme dan multikulturalisme , sebagai kenyataan yang ada yang menjadi komponen koponen yang menjadikan nasional kita .
Dalam bidang kekuasaan , dengan mengatakan , nasionalismelah yang berkuasa atas dan untuk kepentingan nasional .Provinsialisme dan SARA berada dibawah kepentingan nasional , harus tunduk kepada kepentingan  nasionalisme atau dapat dikatakan bisa dinomor duakan . .
Sudah nyata demi nasionalisme sudah ada bangsa (etnis ) ,orangnya daerahnya dan budayanya yang hilang . Yang tinggal sekedar nama .Karena Nasionalisme selain mengandung makna pariotisme ,kerukunan diantara suku bangsa , toleransi diantara suku bangsa, juga mempunyai arti  dapat memanjangkan jangkauan keserakahan orang , dapat membesarkan kerakahan orang untuk keuntungan diri sendiri dan merugikan orang (kelompok lain ) .  ,untuk dapat memenangkan dirinya memenangkan kepentingannya , orang yang memperjuangkan dirinya selalu bersenjatakan anti provinsialisme , anti primordialisme dan SARA . . Etnis Betawi ialah etnis yang paling nasionalisme dalam hal anti penjajah . Etnis ini secara konsekwen emoh kerja sama dengan penjajahan kafir Belanda , emoh sekolah umumnya pemerintah penjajah , ,tak suka bekerja pada penjajah kapir , mendingan ngaji .Sehingga menjadi "ketinggalan " diukur dengan ukuran kemajuan para kafir . Etnis etnis demikian tak menyadarkan kita , untuk memperhatikan dengan betul atau melindunginya , sehingga menjadi korban nasionalisme .Ternyata pengorbanan, patriotisme orang Betawi tak mendapat respon dari yang berkuasa atas nama nasionasiolisme , karena belum ada "Umwertung alle werte "
Aceh ,daerah pluralisme dan multikulturalisme yang masih agak utuh , itupun memerlukan pengorbanan luar biasa . Aceh satu satunya daerah yang mempunyai Partai Aceh , pemimpin sebagai lambang kebanggaan adalah putra Aceh , memelihara dan melindungi kekayaan Aceh baik spritualnya maupun phisiknya .
Secara nyata yang menjadi inti Bhineka Tunggal Ika atau substansi Bhineka adalah etnis penduduk asli yang tinggal disuatu wilayah secara turun temurun dan mempunyai budaya ,bahasa , kepercayaan dan kekayaan .Kadang kadang disebut pribumi atau penduduk asli daerah itu . Barangkali inilah inti atau substansi yang berupa kesatuan kesatuan yang bhineka . Inti atau substansi dari Bhineka itulah Yang perlu aturan untuk melindunginya . Daerah atau "negara " provinsi perlu dilindungi atau melindungi diri dan eksistensinya lebensraumnya .
Tentu kami sepaham dengan pernyataan Pa Amin Rais yang dimaksud dengan pluralis itu adalah negara atau "negara " yaitu wilayah  baik itu negara kecil kecil atau daerah yaitu tanah pribumi dan kekayaannya . Bahkan dalam sejarahnya dikatakan Bhineka Tunggal Ika adalah dipergunakan untuk meredam pertikaian di negara Singhasari dan menjadi undang undang negara Majapahit .
Atau yang dimaksud adalah pribuminya karena hanya orang orang atau penduduknya yang dapat berpikir , yang dapat mengerti dan merasakan ancaman ancaman yang ingin merebut ataumendesk lebenraumnya .
Tentunya di negara besar Indonesia Bhineka Tunggal Ika juga untuk menangkal pertikaian antara negara atau "negara negara "daerah daerah ,etnis etnis , agar dapat damai .Tidak saling memangsa tidak saling cekcok antara " negara " yang satu yang penduduknya lebih kuat dan lebih pinter , yang lebih banyak akalnya dan melindungi yang tidak mempunyai kemampuan meskipun hanya mempertahakan diri .
Apa artinya suatu daerah atau "negara " yang tak mempunyai kadaulatan , yang tak punya kemerdekaan , yang menjadi jajahan tetangga atau orang orang lain atau bahkan Pusat ,dan yang kekayaannya terkuras menjadi rayahan orang lain , sementara pribuminya sendiri tetap telanjang dan kelaparan . Apa arti pemberian Tuhan yang melimpah jika malah mendatang musibah bagi rakyatnya . Apa arti kesejahteraan jika penduduk daerahnya hanya dapat menjadi pembantu , kuli kuli , jongos , sopir , PKL , pedagang asongan , sementara kekayannya dinikmati pendatang pendatang yang licik .
Contoh pengalman , di negara Republik Yugoslavia .Dengan nasionalismenya mempersatukan negara negara Balkan .Dari negara negara kecil kecil dipersatukan oleh nasionalisme oleh Presiden Bros Tito . Setelah perang dunia ke 2 benar benar dapat menjadi negara besar dengan kemajuan yang mengagumkan . Ternyata didalamnya dipenuhi oleh dendam oleh etnis etnis yang direkayasa dan merasa ditindas . Ketika datang masanya ternyata dendam itu meledak Republik Yugoslavia yang dibangun atas nama nasionalisme hancur berantakan oleh ledakan dendam etnisnya yang meledak .Kini kembali menikmati kehidupan semula , yang majunya tak meledak ledak tapi aman damai .
Ini adalah visi leluhur kita yang sangat tajam , telah melihat masa depan yang sangat jauh .
Apa artinya pembangunan yang mengatas namakan nasionalisme dan modernissi kalau tak membawa berkah bagi pribuminya yang malah terusir , atau menjadikan pribuminya merosot turun menjadi kelas terendah dalam bumi sendiri .
Dalam wayang telah digambarkan tepa palupi ,putra putra satriyo yang ingin diakui oleh Bapaknya sebagai anak Pendawa , atas saran Prabu Kresna harus diuji dapat mengalahkan raja raksasa yang mengacau negara itu ( lakon Satriyo takon Bapa ) .