Mohon tunggu...
asri bintoro asri bintoro
asri bintoro asri bintoro Mohon Tunggu... -

saya lahir di grabag kutoarjo purworejo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilar-Pilar Negara Bangsa Bhineka Tunggal Ika

7 Oktober 2012   18:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:06 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Prof .Moh.Yamin mengatakan Bhineka Tunggal Ika mirip semboyan dalam bahasa Latim " PULIBUS UNUM "  Diversity in unity .

Semboyan , lambang , simbol simbol adalah gambaran atau visualisasi  dari keberadaan ,kata hati , kehendak ,krenteg , karsa cita cita  manusia dan diwujudkan dalam  dalam bentuk tertentu  Demikian juga dengan  lambang  Garuda Pancasila serta semboyan Bhineka Tunggal Ika  .
Bhineka Tunggal Ika memvisuilkan kondisi ,  semangat dan cita cita untuk mempertahankan , memelihara dan menyubur makmurkan masyarakat yang puralis dan multikulturalis,tentu saja secara spirituali dan phisik .
Lambang  GARUDA PANCASILA DAN SEMBOYAN BHINEKA TUNGGAL IKA bukanlah  gambaran utopia bangsa kita yang liar  ,tetapi merupakan lambang dan semboyan yang terhormat  ,  yang bermuatan yang menunjukka keberadaan ,pikiran dan kehendak seluruh bangsa ini . Oleh para founding father yang mengerti dan merancang  , semboyan ini  dilembagakan dan menjadi legal , karena tercantum kedalam UUD 45  BAB XV Pasal 36 A .Sayang dalam pasal  ini tak menjelaskan apa yang terjadi dengan  Bhineka Tunggal Ika , selain Bhineka Tunggal Ika sebagai lambang dan semboyan tok .

Bhineka Tunggal Ika sebenarnya memuat filsafat yang dalam , yaitu memuat  kandungan yang berisi penjelasan  keadaan negara kita yang pluralis dan multikulturalis dan semangat bertekat untuk memelihara persatuan dan kesatuan  meskipun kondisinya beragam ragam . Ternyata keragam ragaman masyarakat ini tak terdalami hingga terjadi ketidak cocokan yang terwarisi hingga sekarang .
Orang orang timur punya kebiasaan , mengutarakan segala sesuatu  yang dalam segala hal , apalagi masalah spiritual tingkat tinggi  serba  sinandi , siningit ,sinamun samudana , dengan tepa palupi , perlambang , tengara , tampaknya juga masih masuk dalam kehidupan modern dalam keputusan keputusan kenegaraan .
Misalnya tentang pluralisme dan multikulturaisme sinandi dan siningit dalam lambang dan semboyan Bhineka Tunggal Ika . Adalah merupakan kepintaran orang timur untuk meringkas sesuatu yang sangat besar dalam lambang yang kecil .Masalah yang pluralis dan multikulturalis diringka dalam lambang Bhineka Tunggal Ika . Agak sulit orang orang yang hanya memmliki kebiasaan praktis untuk bertele tele menekuni   urusan yang kurang dipahami . Contohnya UUD 45 tentang Bhineka Tunggal Ika tanpa pernah mendapat perhatian karena orang wakil kita tak mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bertele tele tersebut , sedang yang memahami bisanya kalah suara .

Kita kita cari jawaban tentang pluralisme dan multikulturalisme .

1. Dalam pidato pengntar pada Seminar Living in Plural Society  yang diselenggarakan dalam rangk kerja sama PP . Muhamaddiah dan British Council , Kemis 21/2  di Jakarta  Pak Prof.Amin Rais mengutarakn pendapatnya ", Indonesia negara yang paling pluralistik di dunia, tetapi jika kekuatan itu tak dikelola dengan baik akan menjadi  kelemahan .Ada banyak negara yang tidak bisa pluralisme berakir pecah menjadi negara kecil kecil .Unisyovet dan Yugoslavia dua negara yang tinggal sejarah .Adakah Indonesia tetap exist "Katanya .
Namun kadang kadang kala orang masih belum jelas mengenai Bhineka Tunggal Ika , yang dikasud pluralis dan multikulturalis .

Dari pidato Pak Amin Rais tersebut , banyak pikiran timbul . Jelas bahwa yang dimaksud dengan pluralis disini adalah negara . Atau negara negara yang membentuk atau dibentuk menjadi negara kesatuan yang besar . Sekelompok besar atau kecil orang orang yang punya teritori tertentu , punya budaya , punya identitan, kekayaan , adat kebiasan/tradisi . Keadan plural yang menjadi masalah tentu saja orangnya , karena oranglah yang dapat berpikir dan berinteraksi satu sama lain .

Warisan budaya yang berupa kebijaksanaan kuno dari etnis etnis inilah yang menjadi sumber
terhimpunnya Pancasila , kepribadian sendiri yang terkubur dan terlupakan selama penjajah berkuasa . Oleh karena itu dengan kembalinya kemerdekaan kita , kita sebetulnya harus mulai menata kehidupan kita dengan budaya senduri dengan kepribaduaan kita sendiri .

Mungkin terlalu naif jika pengertian Bhineka Tunggal Ika hanya untuk menggambarkan warna warni hasil budaya meteriil ,yang aneka ragam yang disatukan dalam Tunggal Ika .Misalnya barongsai dikasih blangkon dan batik , kolaborasi musik modern dengan gamelan  dan yang semacam itu .

Kalau saja golongan yang terbiasa berpikir secara barat karena umumnya mereka berasal dari sana dapat  bersabar sedikit maka , maka sebetulnya ada titik temu antara yang memahami apa yang diarahkan leluhur melalui lambangnya dan golongan modern yang berbasis " europische denken " .Demikian juga golongan yang mengaku lebih patriotis , jika tak memaksakan kehendaknya juga tak akan mewariskan keadaan yang sult seperti sekarang .

2.Semboyan Bhineka Tunggal Ika sendiri memang berasal dari seloka kuno jaman Majapahit .

Dalam Konperensi Internasioanl Budaya Sunda I di Bandung tahun 2001 berkata Pak Ayip Rosidi ." Diantara negara dan bangsa di dunia ,Indonesia adalah salah satu yang mempunyai budaya yang sangat beragam .Keberagaman itu dilembagakan dalam lambang negara "Bhineka Tungal Ika, beragam macam namun satu jua .Akan tetapi keberagaman itu  ,walaupun sering dibangga banggakan secara verbal  ,tidak pernah secara konseptual dan berencana dijaga dan dipelihara , bahkan dikalahkan oleh jargon "persatuan dan kesatuan "yang bersifat monolitis , tetapi yang juga tak pernah diuraikan secara konseptual."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun