Mohon tunggu...
asri bintoro asri bintoro
asri bintoro asri bintoro Mohon Tunggu... -

saya lahir di grabag kutoarjo purworejo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilar-Pilar Negara Bangsa Bhineka Tunggal Ika

7 Oktober 2012   18:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:06 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat kita yang pluralis adalah kenyataan yang sudah lama ada . Dan keberadaan mereka itu didukung   kerukunan dan  toleransi(agree in not aggree )yang telah membaku atau setidaknya kondisi yang ada dianggap paling baik .Kenyataan inilah yang menyebakan founding father kita mengarahkan penerusnya untuk meneruskan atau meningkatkan lagi keadaan itu atau agar menambah kualitas masyarakat dalam segala segi , tanpa meninggalkan keadaan Bhineka Tunggal Ika .

Sedangkan masyarakat yang dituju adalah masyarakat yang adil makmur atau yang lebih jelas lagi masyarakat yang tata tentrem , gemah ripah kerta raharja atau  tata tengtrem , gemah ripah ,tata raharja , rapeh rapeh ,rapi .

Bhineka Tunggal Ika itu sebenarnya juga mengisyaratkan keharusan adanya rambu rambu yang dapat mengatur , memelihara  dan melindungi keadaan Bhineka Tunggal Ika sendiri .

Namun demikian karena keadaan masyarakat sudah berjalan demikian lama , semua  seperti sudah dianggap sebagai air mengalir disungai sungai model dahulu , tanpa perawatan , pengawasan sehingga menyebabkan banjir . Apakah kita (Indonesia ) yang pluralis akan exist atau tidak sebetulya tergantung kita sendiri .

Apa sudah dimengerti keberadaannya , apa akan dikelola dengan baik atau dibiarkan seperti sungai model dahulu .

Gambar (visualisasi ) masyarakat atau rakyat yang pluralis bersifat tetap dan tak dapat bergerak , itulah rambu rambu (petunjuk arah  larangan dan petunjuk lain ) yang telah disepakati . Dalam kenyataannya masyarakat pluralis mempunyai sifat yang dinamis ,sehingga interaksi atu sama lain perlu diatur . Masyarakat tak dapat disamakan dengan mutiara mutiara yang terajut rapi sebagai sesuatu yang indah dan tetap ,atau seperti halnya buah berwarna warni yang ranum segar diatas nampan , tetapi tak punya dinamika . Masyarakat atau masyarakat (plural )  akan selalu  bergerak sesuai dengan   , sikon dan kepentingannya.

Kadang kadang memang masyarakat menjadi lain dari yang dicita citakan dalam semboyan , lambang .

Mengapa ?

Karena pergerakan masyarakat  menyeret diri sendiri kearah kemana tarikan dari sebagian anggota masyarakat menjadi lebih kuat , dan merugikan  bagian lain yang berusaha untuk bertahan .

Kalau kita buatkan    perumpamaan . Mungkin masyarakat Bhineka Tunggal Ika  akan lebih mendekati hal yang agak mirip misalnya masyarakat yang pluralis ini diibaratkan ayam dalam satu kandang atau satu kandang diisi banyak ayam . Ayam ini secara naluriah akan  ribut selalu , Mungkin ribut karena hanya  naluriah saja , berkelai , atau ada kepentingan papannya menjadi sempit, pangannya hanya cukup jika diperebutkan , kenyamananya terganggu , dan ada naluri memperebutkan yang betina  .

Atau begini saja , tempat masyarakat yang pluralis kita ibaratkan kolam ikan . Kolam ikan yang besar dimana ditempatkan banyak ikan dengn beragam jenis ikan dalam satu kolam itu .
Disitu dipelihara ikan ikan  besar besar dan buas misalnya ikan lele , ikan gabus ,gurami , patin  , tetapi juga ditaburi (dipelihara )   ikan ikan kecil yang tak berdaya , misalnya ikan wader ,bader ,tawes , mujair, ikan mas , lunjar , teri dan udang    .
Tentu ikan ikan akan selalu berkelahi , yang jelas hanya ikan ikan yang kuat yang akan menang dan eksis sedang yang kecil lemah akan menjadi bulan bulanan ikan yang besar dan ganas , lalu mati dan sama sekali punah .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun